Berita Kalteng
Polda Kalteng Undang Dua Tokoh Nasional, Tausiah Tangkal Paham Radikal di Pilkada Kalteng 2020
Dua tokoh nasional, Komandan Densus 99 Asmaul Husna Banser, Habib Nuruzzaman dan Pengurus Cabang NU M Najih Arromadlon berikan tausiah tangkal radikal
Penulis: Fathurahman | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Dua orang tokoh nasional yakni Komandan Densus 99 Asmaul Husna Banser, Habib Nuruzzaman dan Pengurus Cabang Nahdatul Ulama M Najih Arromadloni
yang memberikan tausiah tentang simpatisan dalam Pilkada yang menghembuskan faham radikalisme.
Kegiatan tersebut diselenggarakan, menjelang pelaksanaan Pilkada Kalteng 2020 baik Pilgub Kalteng maupun pilbup Kotatawaringin Timur.
Polda Kalteng menyelenggarakan tausiah kebangsaan di ruang Loby Mapolda Jalan Tjilik Riwut Km. 1 Kota Palangkaraya, Jum'at (21/08/2020).
• Angka Kesembuhan dan Kematian akibat Covid-19 Cukup Tinggi, Pemkab HSS Lakukan Percepatan Penanganan
• 153 Calon Bintara Ikuti Tes Administrasi di Tanbu, Kapolres Berpesan Jangan Terpengaruh Janji
• Pemkab Tanbu Dapat Kunjungan Tim Piloting Project E Kinerja ASN
Kegiatan keagamaan dipimpin Wakapolda Brigjen Pol Indro Wiyono yang mengundang Komandan Densus 99 Asmaul Husna Banser, Habib Nuruzzaman dan Pengurus Cabang Nahdatul Ulama M. Najih Arromadloni.
Kegiatan tausiah diikuti seluruh Pejabat Utama beserta Kapolres, Kapolsek jajaran Polda Kalteng melalui peogram meeting zoom.
"Kedua tokoh nasional yang membicarakan upaya menangkal masuknya paham radikalisme saat momentum Pilkada yang manfaatkan para simpatisan dalam menghembuskan paham-paham radikalisme," ujar Kabidhumas Polda Kalteng Kombes Po Hendra Rochmawan, Wakapolda.
Hendra menerangkan, paham radikalisme yang diserukan para simpatisan tersebut merupakan cikal bakal berkembangnya terorisme, sehingga perlu dilakukan upaya memangkal sejak dini.
"Karena, penyebaran paham radikalisme ini sudah merambah ke masyarakat dengan cara kaderisasi melalui para akademisi yang berujung interaksi simpatisan ke publik," ujarnya.
Aparat keamanan baik TNI dan Polri merupakan posisi yang sangat strategis untuk menyebarkan paham radikalisme sehingga diperlukan adanya tausiah tersebut.
"Dengan diselenggarakannya tausiah tadi, diharapkan kepada rekan-rekan TNI-Polri agar lebih selektif lagi ketika berada ditengah-tengah masyarakat dengan menciptakan Pilkada aman dan kondusif serta mengamankan seluruh agenda penting pemerintah guna tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Hendra Rochmawan, Mantan Kapolresta Palangkaraya ini.
(banjarmasinpost.co.id / faturahman)
