Penanganan Covid 19

Sebulan Operasi Yustisi Penegakan Disiplin Protkes se Kalsel Digelar, Ribuan Pelangggar Terjaring

Operasi gabungan penegakan disiplin protokol kesehatan pencegahan covid-19di Kalsel menjaring ribuan pelanggar

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Plt Gubernur Kalsel Kalsel H Rudy Resnawan bersama Kapolda dan Danrem menyampaikan hasil operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU-TNI-Polri dan jajajaran di Kalsel, Satpol PP, Pemerintah Kabupaten Kota dan Provinsi, mulai 14 September hingga 15 Oktober 2020 gencar melakukan operasi gabungan penegakan protokol kesehatan pencegahan covid-19.

Ribuan pelanggar pun terjaring selama operasi yustisi digelar. Sebagian besar, mereka tidak mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.

Kapolda Kalsel, Irjen Pol Nico Afinta, dalam rilis gabungan Pemprov, TNI Polri dan polres jajaran beserta satpol PP kabupaten Kota, membeberkan dari  42.827 kegiatan operasi, sudah ada ribuan sanksi yang diterapkan guna pendisiplinan.

"Ada sanksi denda, 274 orang, juga ada saknsi teguran lisan sebanyak 288.463, juga ada sanksi teguran tertulis 19.135, dan sanksi lain sebanyak 20.324 orang," kata Irjen Pol Nico Afinta, dalam rilis operasi disiplin protokol kesehatan pencegahan covid-19, di Banjarmasin, Kamis (15/10/2020).

Baca juga: Operasi Yustisi Covid-19 Banjarmasin Jaring Banyak Pelanggar, 22 Warga Kedapatan Tak Pakai Masker

Baca juga: Dalam Operasi Yustisi di Jalan Ratu Zalecha Banjarmasin, Petugas Keluarkan 77 Teguran

Baca juga: Operasi Yustisi Protokol Kesehatan di Pasar Tanjung, Petugas Masih Temukan Warga Tak Bermasker

Jenderal bintang dua tersebut mengemukkakan dari itu ada beberapa kabupaten kota yang dalam Perda atau perwalinya menggunakan sanksi denda.

"Dari denda yang ada, dihasilkan sebanyak Rp 27.135.000 yang sudah masuk dalam kas negara dari nilai denda tersebut," beber Nico Afinta.

Nico Afinta mengemukakan dalam starteginya penanganan Covid-19 selaras dengan Pemda, yakni melakukan 3 T yang sudah berjalan.

Dari sisi yang lain disiplin masyarakat menjadi bagian penting dalam pencegahan penangan Covid-19 dan tetap terua dilakukan.

Disebutkannya, data di atas itu adalah hasil dari tim gabungan yang bergerak, sasarannya orang tempat dan kegiatan.

Untuk orang, tim menyisir orang yang lalai masker dan ketika ditest rapid kemudian dinyatakan positif maka dilakukan karantina mandiri. Sehingga potensi semakin meluas penyebaran virus ini semakin tertangani.

Kedua yakni di tempat keramaian, dimana pengelola tempat keramaian diimbau dan diperingati untuk mengikuti standar protokol.

Ketiga, yakni menyasar ke tempat  kegiatan. Dimana di dalam kegiatan juga harus ketat dan terapkan standar protokol Covid-19.

Plt Gubernur, Rudy Resnawan, menjelaskan meningkatkan tingkat kesembuhan bukan hal yang mudah. Karena itu diperlukan sinergis antara berbagai instansi.

"Tidak hanya Pemerintah atau Stagas Covid-19 saja tapi stake holder yang lain.

Upayanya, testing tracking treatment (3 T), terus dilakukan. Pelayanan di RS makin baik karena berkurangnya pasien di RS. Ketersediaan peralatan dan SDM serta logistik semakin lengkap dan tersedia.

Pun dilaporkan Rudy Resnawan, penanganan karantina khusus kepada orang tanpa gejala mengalami positif, dirawat dan ditangani dengan cepat dan semakin baik.

"Data di atas, adalah keberhasilan langkah-langkah penanganan Satgas Covid-19, tidak hanya dilakukan kami (Pemprov) saja, tapi kabupaten kota juga. Juga intervensi TNI Polri Satpol PP Kabupaten kota dalam rangka operasi yustisi sangat membantu penekanan penyebaran virus Covid-19 ini, sehingga kalsel dalam penanganan Covid-19 ini sudah semkain terkendali," tandas Rudy Resnawan.

Disampaikan Rudy Resnawan, berdasar data dari hingga 14 kemarin, angka menunjukkan penurunan positif Covid-19 dan peningkatan kesembuhan, serta angka kesembuhan semakin terkendala.

Adapun Komandan Korem 101 Antasari, Birigjen TNI, Firmansyah, mengingatkan semua pihak jangan puas diri, karena sudah kasus Covid-19 dilaporkan turun lalu pengawasan disiplin kendor.

"Tidak demikian, tapi operasi penegakan disiplin terus berjalan hingga akhir tahun depan. Dan kita tidak tinggal diam dan tetap mendukung penegakan disiplin. Target Kita harus keluar dari 8 besar provinsi prioritas penanganan. Sampai warga Kalsel terjamin bebas Covid-19, " tandas Danrem.

Baca juga: Terjaring Operasi Yustisi Tak Pakai Masker, 49 Pelanggar di HST Dapat Sanksi

Pihak TNI, sambung Danrem sejauh ini melakukan kegiatan operasi penegakan disiplin Covid-19 maauk dalam tim gabungan di kabupaten kota.

"Ke depan kit akan cari formula baru untuk makin mempercepat penangulangan Covid-19 ini. Kami imbau juga karena momen Pilkada. Maka kepada seluruh komponen masyarakat kita tahan diri untuk melakukan kegiatan mengumpulkan orang banyak dikala pandemi. Kita hitungkan kembali, jangan sampai ada klaster baru muncul, " tandas Danrem. (banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved