Berita Kalteng
VIDEO Menengok Pekerja Pembersih Rotan di Desa Telaga Biru Sampit Kabupaten Kotim
Di Desa Telaga Biru pembersih rotan yang telah puluhan tahun bekerja tampak menikmati dengan pekerjaannya.
Penulis: Fathurahman | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Kabupaten Kotawaringin Timur yang beribukota di Sampit, Kalimantan Tengah, sejak dulu dikenal sebagai salah satu kabupaten penghasil rotan atau yang warga setempat menyebutnya dengan pekat.
Bagi sebagian warga Kotim, sejak dulu selain menanam karet di kebunnya, mereka juga memanfaatkan rotan yang hidup atau tumbuh disekitar tanaman karet.
Rotan merupakan tanaman ikutan yang hingga saat ini masih banyak di hutan Kalimantan Tengah.
Pengelolaan kabun rotan di Sampit selama ini kebanyakan merupakan kebun rakyat yang pengelolaannya pun dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dengan mengandalkan pihak keluarnya sendiri untuk membantu.
Rotan hasil kebun rakyat ini biasanya dibeli oleh pengepul atau pengumpul yang membeli dari kebun warga yang kemudian mempekerjakan keluarga sendiri untuk membersihkan rotan hingga mengangkut dan mengepaknya untuk di jual kepada pemilik pabrik pengolahan rotan.
Baca juga: Telaga Biru Sampit Kabupaten Kotim Kalteng Desa Penghasil Rotan, Begini Geliat Aktivitas Warganya
Baca juga: Pengrajin Rotan Desa Pulau Telo Baru Kapuas Ini Banyak Terima Penghargaan
Baca juga: Produk Kerajinan Rotan Kapuas Kalteng Ini Sempat Tembus Omset Rp 150 Juta Per Bulan
Seperti yang ada di Desa Telaga Biru Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, saat mengunjungi, pengepul rotan setempat, pembersih rotan yang telah puluhan tahun bekerja tampak menikmati dengan pekerjaannya.
Salah satu pembersih rotan Sampit, bernama Maryati, saat ditemui,akhir pekan tadi mengatakan, dia sudah puluhan tahun bekerja membersihkan rotan untuk membantu keluarganya yang memiliki usaha tersebut.
Dia mengatakan, bekerja membersihkan rotan merupakan pekerjaan yang dilakukannya sejak lama secara turun -temurun."Saya menikmati saja pekerjaan ini, karena ini juga membantu usaha keluarga, anak saya juga ada yang dipekerjakan disini," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Faturahman)