Kapuas Kota Air
Dinkes Kapuas Adakan Pertemuan Orientasi Pemutakhiran Surveilans Gizi, Ini Tujuannya
Dinkes Kapuas gelar kegiatan pertemuan orientasi pemutakhiran data surveilans gizi tingkat Kabupaten Kapuas tahun 2020.
Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kapuas telah mengadakan kegiatan pertemuan orientasi pemutakhiran data surveilans gizi tingkat Kabupaten Kapuas tahun 2020.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kapuas, Apendi, menyampaikan bahwa gizi balita masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang perlu penanganan serius.
"Masih tingginya angka stunting di Kabupaten Kapuas diperlukan kerja keras bersama dalam hal menanggulanginya," ungkap Apendi, Rabu (21/10/2020).
Disampaikannya, arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2020-2024 adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.
Baca juga: DPD Golkar Banjarmasin Ikut Semarakkan HUT ke-56 Partai Golkar
Baca juga: Penutupan Program TMMD ke-109 di Danau Panggang HSU, Warga HSU Pun Semringah Rasakan Manfaatnya
Baca juga: Cara Mendaftar Bantuan UMKM Kemenkop, Cek eform.bri.co.id/bpum Bank Penyalur BRI
Terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi dengan salah satu strateginya dilakukan melalui perbaikan gizi masyarakat.
Untuk memperoleh informasi pencapaian kinerja perbaikan gizi masyarakat secara cepat, akurat, terkini, berkelanjutan dan dapat dipertanggung jawabkan, perlu dilaksanakan kegiatan surveilans gizi di seluruh wilayah Puskesmas.
Dengan menggunakan Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), Integrasi data EPPGBM ke depannya bersinergi dengan program ibu, anak dan imunisasi.
Maka itu diadakan kegiatan pertemuan orientasi pemutakhiran data surveilans gizi yang dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas.
"Diharapkan petugas gizi puskesmas benar-benar bisa mempelajari dan mengimplementasikan EPPGBM dalam pemantauan pertumbuhan balita, saat kegiatan diikuti oleh seluruh petugas gizi dari 26 Puskesmas di Kabupaten Kapuas," pungkasnya.
(banjarmasinpost.co.id/Fadly SR)
