Berita HSU

Usaha Pedagang Kecil di Taman Putri Junjung Buih Kabupaten HSU Mulai Menggeliat

Pedagang di Taman Junjung Putri Buih, Kota Amuntai, Kabupaten HSU, Kalsel, mulai ramai kedatangan pembeli yang merupakan pengunjung taman setempat.

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/RENI KURNIAWATI
Jejeran pedagang kecil di Taman Putri Junjung Buih di pusat Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan. 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI – Saat mengunjungi Taman Putri Junjung Buih di pusat Kota Amuntai,  Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan, akan terlihat pedagang makanan dan minuman yang menggunakan jalan untuk berjualan.

Area di tempat tersebut memang dikhususnya bagi para pedagang untuk memudahkan pengunjung yang ingin membeli makanan dan juga minuman. 

Sebagian jalan digunakan untuk tenda para pedagag dan sisi lainnya untuk lahan parkir bagi pengunjung yang ingin menuju taman junjung buih. Ada sekitar 30 pedagang yang berjualan di area tersebut. 

Bagi warga Amuntai, sudah mengetahui bahwa jalur tersebut tidak bisa digunakan untuk pengguna jalan yang menggunakan kendaraan roda empat.

Baca juga: Tak Layak Huni, 207 Unit Rumah di HSU Masuk Program Bedah Rumah

Baca juga: Warga Haur Gading Kabupaten HSU Diajari Cara Pilih Bahan Baku untuk Barang Kerajinan

Bagi pengendara roda empat, bisa memutar melewati Jalan Basuki Rahmat jika ingin kembali menuju Kota Amuntai

Penuturan Ati, salah satu pedagang, sudah berjualan di daerah tersebut sejak 2007 dan sudah beberapa kali pindah hingga disediakan tenda untuk berjualan.

Sayangnya, tenda tersebut saat ini sudah banyak yang berlubang sehingga saat hujan akan bocor.  

“Kalau hujan, ya bocor. S udah beberapa kali diperbaiki sendiri, tapi tetap saja rusak. sehingga saat hujan barang-barang harus dipinggirkan,” ujarnya.

Baca juga: VIDEO Melihat Lebih Dekat Pasar Induk Amuntai Kabupaten HSU Kalsel

Baca juga: Tersedia Makanan Tradisional di Pasar Induk Amuntai Kabupaten HSU

Dirinya berharap bangunan lebih permanen sehingga nyaman saat berjualan tidak khawatir jika hujan deras.

Seluruh pedagang juga membayar retribusi sebesar Rp 1.000 per hari yang dibayarkan setiap seminggu sekali. 

Ditambahkan Ati, saat awal pandemi Covid-19 jumlah pembeli sangat turun drastis. Sedangkan saat ini sudah mulai kembali ramai, meski masih belum kembali seperti semula.

“Paling ramai jika saat hari libur dan akhir pekan kadang bukan hanya dari warga Amuntai namun juga dari luar daerah,” ujarnya. 

Baca juga: Pedagang Ramai, Lahan Parkir Pun Terbatas di Pasar Induk Amuntai Kabupaten HSU

Baca juga: VIDEO Pemkab HSU Sediakan Layanan Internet Gratis di Fasilitas Umum

Sementara itu, Nita, salah satu pengunjung, mengatakan, dirinya senang datang ke Taman Junjung Buih karena makanan yag dijual memang enak dan harganya terjangkau.

Berbeda biasanya saat berada di tempat ruang terbuka yang menyajikan tempat dan suasana yang nyaman harga makanan lebih mahal dari di luaran. 

“Kalau di sini, makanannya enak dan harga terjangkau. Nasi goreng hanya Rp 12.000, lengkap dengan telur dan pentolnya,” ujarnya, seraya menambahkan tempatnya juga nyaman, yang ingin lesehan membayar Rp 3.000 untuk sewa tikar. 

(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved