Berita Banjarmasin

Gelar Aksi Damai, Forum Silaturahim Majelis Taklim Banjarmasin : Usir Duta Besar Perancis

Di Banjarmasin, Kalsel, muncul aksi pengecaman terhadap Macron dari Forum Silaturahim Majelis Ta'lim Banjarmasin.

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/achmad Maudhody
Aksi Damai Cinta Nabi Bela Nabi oleh Forum Silaturahim Majelis Ta'lim Banjarmasin. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sikap dan perkataan kontroversial menyangkut Islam dan Nabi Muhammad SAW yang disampaikan Presiden Perancis, Emmanuel Macron memicu respon dari masyarakat di negara-negara berpenduduk Muslim di Dunia.

Termasuk di Kota Banjarmasin, Kalsel, muncul aksi pengecaman terhadap Macron dari Forum Silaturahim Majelis Ta'lim Banjarmasin.

Dimana mereka menilai sikap Presiden Perancis tersebut menyakiti hati Umat Islam.

Kekecewaan tersebut diungkapkan dengan menggelar aksi unjuk rasa damai bertema Cinta Nabi Bela Nabi melibatkan ratusan orang di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Sosok Syarifah Najwa Shihab Putri Habib Rizieq Shihab yang Dikabarkan Bakal Menikah

Baca juga: Sejarah Aqua, Didirikan Tirto Utomo Dibeli Danone Perancis Lalu Diboikot karena Kartun Nabi

Baca juga: Presiden Perancis Mulai Melemah Setelah Diboikot, Begini Ucapannya Terkait Kartun Nabi Muhammad

Baca juga: Karyawan di Charlie Hebdo Tak Sejalan dengan Pimpinannya untuk Hina Nabi Muhammad

Disampaikan Ustad Habibi Mustofa mewakili pengunjuk rasa, mereka menyatakan lima poin sikap atas persoalan tersebut.

Pertama, yaitu mengutuk keras penghinaan Nabi SAW melalui pemuatan karikatur Nabi SAW di media cetak Perancis Charlie Hebdo dan pemasangan karikatur tersebut secara terbuka di berbagai gedung pemerintahan Perancis.

Kedua, menuntut hukuman mati bagi para penghina Nabi Muhammad SAW sebagaimana ketentuan syariat Islam.

Ketiga, menuntut pemutusan hubungan diplomatik dan pengusiran duta besar Perancis dan sekaligus mengajak umat untuk memboikot produk-produk Perancis.

Keempat, tidak cukup dengan hanya memboikot produk, namun juga dengan mencampakkan produk pemikiran Barat seperti paham demokrasi, karena sesungguhnya kebebasan berpendapat dalam demokrasi adalah ilusi ketika berkaitan dengan aspirasi Islam dan kaum muslimin.

"Demikian pula agar kaum muslimin mencampakkan paham
sekularisme, kapitalisme, liberalisme, HAM, pluralisme, nasionalisme dan sebagainya sebagai produk pemikiran Barat yang bertentangan dengan ajaran Islam," kata Habibi.

Kelima, menyerukan kepada seluruh komponen umat Islam untuk menegakkan Islam Kaffah dalam bingkai Khilafah. Karena cara inimenurut mereka merupakan kemuliaan yang hakiki dan merupakan bukti kecintaan umat kepada Nabi Muhammad SAW.

"Khilafah inilah yang akan menjadi pelindung hakiki umat dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi," bebernya.

Menyampaikan aspirasinya dengan damai sambil dikawal ratusan personel Kepolisian, massa akhirnya membubarkan diri dengan damai dan tertib sekitar pukul 15.10 WITA.

Massa berjalan kaki kembali menuju ke titik berkumpul awal di Lapangan Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved