Berita Tapin

Abon Cabai Hiyung Kabupaten Tapin Kantongi Izin Edar BPOM RI

Abon Cabai Hiyung Kabupaten Tapin, Kalsel, sudah dikonsumsi tenaga kerja Indonesia di Saudi Arabia.

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono
HUMAS PEMKAB TAPIN
Bupati Tapin, HM Arifin Arpan, dan istri, ikut panen cabai rawit hiyung di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, belum lama ini. 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Bupati Tapin, HM Arifin Arpan, menegaskan, Pemerimtah Kabupaten Tapin mendukung pertanian hortikultura jenis cabai rawit hiyung.

Secara bertahap, produk pangan olahan berbahan cabai rawit hiyung melengkapi legalitas menuju produk ekspor.

Ketua Kelompok Tani Karya Baru di Desa Hiyung, Junaidi, membenarkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) sudah terbit.

"Syarat kami menjual produk Abon Cabai Hiyung keluar negeri semakin lengkap. Izin edar BPOM RI itu tanggal 20 November 2020 hingga 20 November 2025," katanya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id, Senin (23/11/2020).

Menurut Junaidi, kendala ekspor produk Abon Cabai Hiyung kemasan botol isi 35 gram itu hanya stiker atau label berbahasa Inggris dan kandungan gizinya.

Baca juga: Desa Hiyung Tapin, Sentra Cabai Rawit Miliki Sertifikat Indikator Geografis

Baca juga: Abon Cabai Hiyung Tapin Juara Kedua Inovasi Bisnis Sederhana Astra 2020

Baca juga: Peneliti Fakultas Pertanian ULM Teliti Potensi Agribisnis Perekonomian Cabai Hiyung Tapin

"Kalau dua syarat itu sudah terpenuhi, produk Abon Cabai Hiyung siap dipasarkan di luar negeri," katanya. 

Stiker atau label berbahasa inggris masih dalam proses di Jakarta dan kandungan gizi Abon Cabai Hiyung pun berproses.

Meski Abon Cabai Hiyung belum dipasarkan secara resmi, produk itu sudah dikonsumsi tenaga kerja Indonesia di Saudi Arabia. 

Setiap warga negara Indonesia yang bekerja di Arab Saudi, memesan produk Abon Cabai Hiyung kemasan botol untuk dikonsumsi selama bekerja di Arab Saudi.

"Abon cabai dibawa TKI Indonesia asal Margasari atau orang Banjar yang sudah kenal produk Abon Cabai Hiyung," katanya. 

Selama masa pandemi Covid-19, Junaidi mengaku omset penjualan Abon Cabai Hiyung menurun hingga 30 persen.

"Saya berharap pandemi segera berakhir dan produk Abon Cabai Hiyung di pasaran lokal tidak tersisa," katanya.

Pemerintah Kabupaten Tapin mendorong produk olahan pangan berbahan cabai rawit hiyung menjadi pilihan penyuka pedas.

Tahun ini, cabai rawit hiyung menjadi tagline peringatan Hari Jadi ke-55 Kabupaten Tapin untuk menuju Tapin Unggul Tapin Produktif. (Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved