Banjir di Kalsel
Genangan Kian Dalam, Jalur Alternatif Keluar Masuk ke Kota Pelaihari Tak Bisa Dilewati
Jalur darat ke arah Pelaihari lumpuh total, setelah banjir yang merendam jalur alternatif menuju kota itu tergenang banjir
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Intensitas curah hujan yang begitu tinggi terus mengguyur Kota Pelaihari dan sekitarnya sejak dinihari hingga siang ini, Jumat (15/1/2021).
Kondisi itu berdampak buruk terhadap jalur Atilam (Pabahanan)-Desa Kunyit Kecamatan Bajuin. Genangan di badan jalan setempat makin dalam.
Jika pagi tadi mobil masih bisa melintas, siang ini sejak sekitar pukul 11.00 Wita tak bisa lagi dilewati semua jenis kendaraan. Pasalnya genangan kian dalam hingga di atas pinggang orang dewasa.
Tak cuma itu, cakupan genangan di wilayah sekitar pun meluas.
Baca juga: Terjebak Banjir di Pengayuan Banjarbaru, Daihatsu Sigra Merah Mengapung Terbawa Air
Baca juga: Siapkan Makanan Bagi 272 Tahanan, Petugas Rutan Barabai Terpaksa Memasak di Atas Genangan Banjir
Genangan telah menjamah hingga simpang empat Desa Atuatu-Kunyit-Tirtajaya-Ketapang.
Simpang empat ini berjarak sekitar 1,5 kilometer dari titik genangan yang terjadi sebelumnya.
Bahkan ruas jalan dari arah Kota Pelaihari menuju simpang empat tersebut juga turut tenggelam yakni di wilayah Desa Atuatu. Jaraknya sekitar 300-an meter dari simpangempat.
"Sementara ini jalur Atilam-Kunyit tak bisa lagi dilewati karena genangan cukup dalam dan melauas,' ucap Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kasat Lantas AKP M Taufiq Qurahman.
Itu artinya sementara waktu akses keluar masuk ke dan dari Kota Pelaihari terputus total. Pasanya jalur poros Jalan A Yani juga terputus sejak runtuhnya oprit jembatan Pabahanan, Kamis menjelang petang kemarin.
Baca juga: Ruang Kelas Ponpes Al Hikmah Banjarmasin Dijadikan Tempat Tidur Warga Terdampak Banjir
Baca juga: Efek Banjir, 26 Puskesmas di Banjarmasin tak Bisa Memberikan Pelayanan Kecuali Dua Puskesmas ini
Jembatan darurat memang telah dibikin oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan Tala. Namun hanya dapat dilintasi pejalan kaki.
Taufiq mengimbau masyarakat agar sementara waktu saat ini tak bepergian jauh jika tak ada kepentingan mendesak. Pasalnya cuaca masih ekstrem dan akses keluar masuk ke Pelaihari pun tertutup banjir. (banjarmasinpost.co.id/idda royani)
