Berita Tanahlaut
Konversi Elpiji Melon Terus Berlangsung di Tala, Kerusakan Jalan Lingkar Utara Hambat Pasokan
Animo masyarakat Tala untuk konversi elpiji melon ke elpiji nonsubsidi kemasan 5,5 kilogram warna pink cukup tinggi
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Konversi liquified petroleum gas (LPG) subsidi kemasan tiga kilogram atau kerap disebut elpiji melon yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), terus berlangsung.
Animo masyarakat Tala pun cukup tinggi.
Pasalnya selama ini harga elpiji subsidi eceran kerap melambung tinggi berlipat ganda hingga tembus Rp 50 ribu, padahal HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah hanya Rp 19 ribu.
Pemkab Tala saat ini juga melarang penjualan elpiji melon secara eceran di kios-kios.
Baca juga: Konversi Elpiji Melon ke Elpiji Tabung Pink, Ini Harapan Pedagang Elpiji di Kabupaten Tanahlaut
Baca juga: Bupati Tanahlaut Larang Pegawainya Gunakan Elpiji Melon, Membandel Tunjangan Dipotong
Sesuai ketentuan, penjualan elpiji melon hanya di pangkalan kepada pengguna yang berhak yaitu masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM).
Penertiban tersebut dibarengi konversi elpiji melon ke elpiji nonsubsidi kemasan 5,5 kilogram warna pink (elpiji pink).
Senin kemarin konversi dimulai bertempat di teras samping kantor Satpol PP dan Damkar di halaman depan Stadion Pertasi Kencana, Pelaihari.
"Kalau bisa diperbanyak barangnya. Kemarin pas saya ke Posko Konversi sudah habis. Memang kesiangan saya datangnya," ucap Budin, warga Angsau, Pelaihari, Rabu (17/2/2021).
Data pada petugas di Posko Konversi setempat, pada hari pertama, realisasi konversi sebanyak 163 tabung.
Lalu pada hari kedua Selasa kemarin sebanyak 140 tabung.
Baca juga: Pos PPKM Mikro Didirikan di Kelurahan Telaga Biru Kota Banjarmasin
Baca juga: Pimpinan Bank Syariah Indonesia ke BPost, Sebut Masuk 7 Besar Perbankan Nasional
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perdagangan (Diskopdag) Tala Supinal Anwar mengatakan ketersediaan harian elpiji 5,5 kilogram di Posko Konversi sekitar 150 tabung.
Awalnya pihak Pertamina menyatakan kesiapan memasok sekitar 200 tabung sehari sesuai kapasitas armada pengangkut.
"Itu janji Pertamina kemarin, tapi kendala sehingga Hari Senin realisasinya 163 tabung dan Selasa 140 tabung. Rabu semoga lancar," ucap Supinal.
Berdasar informasi dari pihak agen, paparnya, akses jalan menuju depo elpiji di kawasan sekitar Jembatan Barito, Kabupaten Baritokuala, saat ini cukup sulit.
Badan jalan di Lingkar Utara (Jalan Gubernur Syarkawi) rusak parah dan kerap terjadi antrean panjang ketika ada armada besar yang slip atau terguling.