Berita Tanahlaut

Taati Imbauan Pemkab Tala, Pemasok Elpiji Rumah Makan ini Langsung Konversi ke Elpiji Pink

Sejumlah kalangan rumah makan menyikapi positif konversi gas melon ke kemasan 5,5 kilogram nonsubsidi, sesuai imbauan Pemkab Tala.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Jauhari Alamsyah menukar elpiji melonnya menjadi elpiji pink di Posko Konversi di markas Satpol PP Tala, Selasa (16_2). 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak Senin kemarin Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), melaksanakan konversi liquified petroleum gas (LPG) subsidi kemasan tiga kilogram ke kemasan 5,5 kilogram nonsubsidi.

Hal itu disikapi positif pihak-pihak yang selama ini menggunakan elpiji melon yang tidak termasuk masyarakat miskin maupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Termasuk sejumlah kalangan rumah makan dan lainnya yang ada di Kota Pelaihari.

"Kita menaati seruan pemerintah daerah. Begitu diminta konversi, kita langsung melaksanakannya," ucap Jauhari Alamsyah, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Konversi Elpiji Melon Terus Berlangsung di Tala, Kerusakan Jalan Lingkar Utara Hambat Pasokan

Baca juga: Konversi Elpiji Melon ke Elpiji Tabung Pink Serentak Seluruh Kecamatan di Kabupaten Tanahlaut

Lelaki murah senyum ini adalah penyedia jasa pemasok elpiji ke kalangan pelaku usaha kuliner di Pelaihari.

Umumnya customernya adalah pemilik rumah makan kelas menengah.

Selama ini dirinya memasok elpiji melon.

Namun sekarang seluruhnya ia ganti dengan elpiji nonsubsidi kemasan 5,5 kilogram.

Ia mendukung kebijakan Pemkab Tala tersebut.

Baginya sebagai warga negara mesti menaati keputusan pemerintah, apalagi tujuannya untuk kemaslahatan bersama dan demi melindungi hak-hak masyarakat miskin.

Jauhari menuturkan dirinya memasok elpiji ke empat rumah makan di wilayah Kecamatan Pelaihari.

Baca juga: Kejati Kalsel, UIN Antasari Banjarmasin dan Politala Teken Nota Kesepahaman

Seperti rumah makan padang di Telaga, rumah makan ayam penyet di kawasan Jalan KH Mansyur dan di Jalan A Yani Desa Panggung. Lalu warung nasi pecel di kawasan Pasar Tapandang Berseri.

Selama ini selama sepekan, jelasnya, kebutuhan rata-rata satu rumah makan sekitar 30 tabung elpiji melon.

Namun jika menggunakan elpiji kemasan 5,5 kilogram cukup sekitar 19 tabung.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved