Berita Banjarbaru

Dana Perbaikan Sekolah Rusak Akibat Banjir Kalsel Masih Kurang Rp 2 Miliar

Disdikbupd Kalsel mengungkap masih kekurangan dana Rp 2 miliar untuk perbaikan SMA dan SMK yang rusak akibat Banjir Kalsel

Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID/MILNA SARI
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, HM Yusuf Effend 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan masih kekurangan dana sekitar Rp 2 miliar untuk perbaikan SMA dan SMK rusak akibat banjir Kalsel.

Kadisdikbud Kalsel HM Yusuf Effendi  berdasarkan petunjuk dari Kemendikbud RI perbaikan sekolah rusak bisa dilakukan dari dua sumber yakni dari revisi DAK dan dana BOS.

Namun, setelah dihitung perbaikan dari dua sumber tersebut masih ada sekitar Rp 2 miliar lebih dana yang diperlukan untuk menyelesaikan perbaikan sekolah.

"Masing-masing SMA dan SMK masih kurang Rp 1 koma berapa miliar setelah kita saring," ujar Kadisdik, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Banjir Kalsel Kembali Rendam Martapura, Warga Antasan Senor Ini Bikin Apar-apar

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Balangan Bakal Dilangsungkan, Bupati Tunggu Angka Covid 19 Nol Pasien

Baca juga: Sekolah Lalai Input Nilai Sistem PPDS SNMPTN 2021, Orangtua Sampaikan Kekecewaan

Penggunaan DAK dan BOS , menurut Yusuf, tidak akan bisa optimal untuk perbaikan sekolah rusak akibat banjir.

Karenanya, perbaikan sekolah terpaksa diambil dari dana Belanja Tak Terduga (BTT).

"Melalui pintu Bappeda Kalsel, mudah-mudahan doa satuan pendidikan untuk perbaikan sekolah bisa terkabul," ujarnya.

Yusuf menambahkan, sebelumnya pihaknya juga sempat berdialog dengan Kemendikbud RI terkait perbaikan sekolah akibat bencana bersama Disdikbud Sulbar yang juga sempat ditimpa bencana. Namun Kemendikbud hanya memberikan arahan.

"Harapan kita ada tanbahan alokasi khusus untuk perbaikan sekolah rusak akibat bencana," ujarnya.

Sementara Disdikbud Kalsel sendiri ujarnya juga termasuk SKPD yang harus merasionalisasi anggarannya sebesar 10 persen.

"Ya kita cari saja nanti yang mana yang bisa dipangkas," ujarnya.

Sementara Ketua Komisi 4 DPRD Kalsel H M Lutfi Syaifuddin mengatakan dunia pendidikan memang termasuk yang harus melakukan refokusing anggaran 10 persen.

Baca juga: Kuota Belajar Gratis di Depan Mata, Mendikbud Nadiem Minta Sekolah Aktif Data Siswa

Padahal, sekolah juga banyak yang terdampak banjir mulai dari rusak ringan hingga berat.

"Mungkin nanti akan kami pertanyakan, jangan sampai nanti direfokusing tapi tidak dikembalikan lagi, sementara kita juga memerlukan perbaikan untuk gedung-gedung sekolah yang sarananya rusak untuk pagar, halaman dan lain-lain," jelasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved