Berita HST
Petani di HST Keluhkan Harga Pupuk, Melonjak Pasca Banjir
Petani di Kecamatan Labuanamas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengeluhkan harga pupuk bersubsidi yang saat ini melonjak.
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Petani di Kecamatan Labuanamas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengeluhkan harga pupuk bersubsidi yang saat ini melonjak.
Pupuk urea yang harga subsidinya Rp 100 ribu per sak isi 50 kilogram,menjadi Rp 200 ribu.
Demikian pula harga pupuk merek poska yang umum digunakan petani saat bercocok tanam, dari harga Rp 120 ribu menjadi Rp 160 ribu.
Syarif, petani di Desa Sungai Rangas Kecamatan Labuanamas Selatan mengatakan, naiknya harga pupuk tersebut sejak pascabanjir bandang, dan disaat petani hendak kembali tanam setelah tanaman mengalami poso.
Baca juga: Terdampak Covid-19, Hingga Februari 2021 Investasi Pupuk di Kalsel Senilai Rp 2 Triliun Tertunda
Baca juga: Angkut Pupuk, Truk Ini Terbalik saat Naik LCT di Pelabuhan Martapura Baru Banjarmasin
Baca juga: Petani Banjarbaru Ini Belum Merasa Dampak Kenaikan HET Pupuk, Alasannya Gunakan NPK
"Saat ini kondisi kami ibarat sudah jatuh ketimpa tangga. Ditambah menghadapi hama tikus dan ulat penggerek,"katanya kepada banjarmasinpost.co.id Jumat (19/3/2021).
Mengenai bantuan bibit,Syarif mengatakan sudah menerima bantuan dari pemerintah yang disalurkan Dinas Pertanian HST.
Bantuan tergantung luas lahan yang ditanami. 'Kalau saya 12,5 borongan, mendapat satu sak atau 10 kilogram bibit,'tutur Syarif.
Disebutkan, bantuan bibit yang diberikan adalah jenis mikongga.
Baca juga: VIDEO Danramil Simpur HSS Bikin Pupuk Organik Gratis
Sebelumnya Syarif menanam padi infari,namun belum sempat menikmati panen, tanaman padi mati setelah terendam dan diterjang banjir bandang.
Dia pun berharap, pihak berwenang melakukan penstabilan harga pupuk,agar tidak membebani petani yang kini mengalami kerugian akibat banjir. (banjarmasinpost.co.id/hanani) 
 
