Berita Tanahlaut
Siring Wisata Pulau Datu Tanahlaut Hancur, Bangunan Mulai Tergerus Risaukan Pengelola
Kerusakan fisik menyelubungi sejumlah fasilitas di Pulau Datu di Desa Tanjungdewa, Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanahlaut
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Selain minim sarana prasarana, kerusakan fisik juga menyelubungi sejumlah fasilitas di Pulau Datu di Desa Tanjungdewa, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Terkini, kerusakan paling sporadis mendera siring di area toilet dan tempat berwudu.
Kondisinya telah porak-poranda dan hanya menyisakan secuil yang masih tegak di ujung bangunan toilet.
Kondisi itu memunculkan kerisauan bagi pengelola objek wisata religius berjarak sekitar 37 kilometer dari Kota Pelaihari (ibu kota Kabupaten Tala) itu. Apalagi sisi tepi bangunan toilet juga mulai pecah dan ambrol.
Baca juga: Lama Mangkrak, Listrik Tenaga Surya Pulau Datu Tanahlaut Akhirnya Berfungsi Lagi
Baca juga: Minim Fasilitas, Wisata Religi Pulau Datu Tanahlaut Kalsel Jadi Perhatian Sekda
Baca juga: Listrik Tenaga Surya di Pulau Datu Tala Tak Berfungsi, Pengunjung Susah Payah Wudu
"Itu rusaknya siring sekitar tiga bulan lalu saat pasang besar air laut, saat di wilayah lainnya di Tala kena banjir besar kemarin," ucap Muhrani, pengelola Pulau Datu, Jumat (26/3/2021).
Pantauan bentang siring tersebut hanya sekitar belasan meter yang berfungsi mengamankan bangunan toilet setempat.
Letak bangunan fasilitas vital ini memang berada di bagian bawah (pesisir) sehingga saat pasang besar kerap terhunjam gelombang.
Fasilitas itu memang sengaja dibangun di area bawah untuk memudahkan penyediaan sumur sebagai satu-satunya sumber pengairan. Itu pun saat kemarau sumber airnya kerap mengering.
"Kami berharap pemerintah memperbaiki siring itu karena kalau dibiarkan lama-kelamaan membahayakan bangunan toilet," tandas Muhrani.
Apalagi, lanjutnya, bagian tepi kanan bangunan toilet setempat telah terkikis dan memunculkan lubang. Jika ada pasang besar lagi, dikhawatirkan kian memperparah kerusakan bangunan.
"Kalau ada siringnya, ombak tertahan dan tak sampai menerjang bangunan toilet," sebutnya
Selain menanti perbaikan siring tersebut, pihaknya juga berharap titian tangga yang menghubungkan area toilet/tempat wudu dengan resort tenpat makam Datu Pamulutan yang ada di bagian puncak pulau setempat dilengkapi tiang pegangan.
Tangga titian terbuat dari semen itu memang cuma sekitar sepuluh meter. Namun curam sehingga cukup melelahkan.
"Rawan juga kalau setelah hujan, licin. Kasian pengunjung yang tua, kecapekan, kalau ada tiang pegangannya membantu meringankan langkah saat turun naik, juga untuk keamanan," kata Murhani.
Senada diutarakan pengunjung. "Iya itu tempat toilet dan berwudunya di bawah, curam tangganya. Kalau bisa sih dibikinkan juga toilet di bagian atas," ucap Rusihan, warga Pelaihari.
Baca juga: Ini Hal Menakjubkan yang Dilakukan Datu Pamulutan, Ulama yang Dimakamkan di Pulau Datu Tala Kalsel
Ia mengaku telah beberapa kali bertandang ke Pulau Datu. Biasanya pada momen liburan Iduladha dan idulfitri. Biasanya berombongan satu keluarga.
"Memang kasihan yang tua kalau pas hendak ke toilet maupun berwudu. Semoga diperhatikan yang lebih lagi ya oleh pemerintah," harapnya. (banjarmasinpost.co.id/idda royani)
