Berita HSS

Buka Lowongan Kerja Untuk Tetangga, Hawa Sukses Pamerkan Hasil Karya Sasirangan ke Nasional

Memiliki kecintaan yang mendalam akan keberlangsungan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan, Hawa Ahda Huda Noor seorang insan Muda asal Gambah

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Edi Nugroho
Foto Hawa untuk Banjarmasinpost.id
Hawa Ahda Huda Noor, Founder sekaligus Desainer NRB Fashion dan Yayasan Rumah Kreatif Nur Borneo. 

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Memiliki kecintaan yang mendalam akan keberlangsungan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan, Hawa Ahda Huda Noor seorang insan Muda asal Gambah Luar Kecamatan Kandangan, Kalimantan Selatan sukses mengambil peran dalam memajukan perekonomian sekaligus pelestarian budaya berkat profesi yang kini dijalaninya.

Baru menginjak usia 25 tahun, tak terhitung sudah berapa banyak pengalaman yang di dapat wanita lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Lambung Mangkurat ini dalam mempopulerkan sekaligus melestarikan kain Sasirangan yang menjadi kebanggaan warga Kalsel.

Bermula dari ketertarikannya saat melihat banyaknya kain batik yang dipadukan dengan pakaian santai sehingga terlihat lebih modern, Hawa pun memiliki inisiatif untuk melakukan hal serupa pada kain Sasirangan yang selama ini sering kali dipakai dalam momen - momen formal saja.

Ide itu kemudian dibawa Hawa dalam ajang Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) sehingga ia berhasil menjadi juara pertama dan mendapat sejumlah modal untuk mewujudkan gagasan bisnisnya tersebut.

Baca juga: Wisata Kalsel, Pengolahan Sasirangan Wisata Sungai Jingah Banjarmasin, Pembelinya dari Luar Negeri

Baca juga: Arutmin Tambang Batulicin Resmikan Rumah Sasirangan dan Serahkan Bangunan Musala Desa Pulau Burung

Baca juga: Perajin Sasirangan Tala Kian Semangat Kembangkan Kreasi Motif Pascaikuti Pelatihan

Baca juga: Terinspirasi Kisah Kain Sasirangan, Sanggar Seni Nuan Banjarmasin Tampilkan Tari Pusaka Batuah

Akhirnya sejak tahun 2014 Hawa memulai usahanya sebagai seorang desainer pakaian sasirangan dengan puluhan desain yang sudah terjun ke pasaran.

Diberi nama NRB Fashion, berbagai hasil karya Hawa ini bisa dinikmati dengan melihat langsung di galeri atau pun mengunjungi akun instagram koleksi pakaiannya di @nrbfashion_id.

Berbagai perlombaan hingga pameran tak dilewatkan Hawa untuk mempromosikan hasil karyanya hingga pada tahun 2017 silam ia diberi kesempatan untuk mengadakan pagelaran tunggal di Hotel Tree Park Banjarmasin.

Sejak saat itu hasil karya Hawa mulai dikenal sampai tembus ke kancah nasional lewat ajang Wirausaha Muda Mandiri, Lomba desain motif sasirangan, desain baju sasirangan, hingga mengikuti pagelaran fashion week.

"Dulu sebelum pandemi sering dan tiap tahun di ajakin Dinas Perdagangan, Perindustrian, UMKM kalau ada pameran di luar," tuturnya.

Berkat pengalamannya yang inspiratif, Hawa kerap diminta sebagai pembicara atau moderator dalam ajang seminar di daerahnya.

Tak selalu berjalan mulus, sejumlah rintangan pernah dilalui Hawa hingga bisnisnya itu mengalami pasang surut hingga nyaris gulung tikar.

"Waktu itu kita pernah kerja sama dengan satu produsen asal Jawa kita mau buat tas, mereka yang produksi kita yang supply kain sasirangannya, tapi ternyata setelah datang diluar ekspektasi dari yang awalnya kita bisa jual dengan harga Rp 200 ribu jadi Rp 70 ribu sampai Rp 90 ribu karena kualitasnya yang kurang bagus, disitu kita rugi besar," jelasnya.

Sementara Hawa yang belum memiliki pengalaman dan ilmu di bidang kerja sama bisnis itu pun mengaku tak tau harus berbuat seperti apa akibat tidak adanya perjanjian hitam diatas putih antara kedua pihak sebagai bentuk tanggung jawab.

Tak sampai disitu, Hawa bahkan pernah mendapati tempat usahanya tersebut porak poranda imbas ulah maling yang membawa kabur barang hingga inventaris yang dimilikinya.

"kemaren sempat workshop tempat saya pernah kemalingan dan inventaris kaya kamera, uang, dan handphone semua hilang," imbuhnya.

Namun berkat semangat dan dukungan dari orang sekitar, Hawa kini kembali bangkit dengan mengubah usaha yang sebelumnya bergelut memproduksi baju sasirangan menjadi produsen kain sasirangan.

Hal itu akhirnya justru membuat Hawa sukses membuka lapangan pekerjaan yang bisa menampung hingga 10 orang warga sekitar tempat tinggalnya di kampung Gambah Luar, Kandangan.

Setiap bulan Hawa bersama warga sekitar tempat tinggalnya mampu memproduksi sekitar 100 lembar sasirangan yang kemudian dijual ke pasaran atau melalui kerjasama dengan beberapa instansi untuk pembuatan seragam.

Selain mempekerjakan para warga sekitar, beberapa tahun belakangan Hawa juga telah mendirikan yayasan Rumah Kreatif Nur Borneo yang bertujuan untuk memberikan pelatihan menjahit, membuat sasirangan, hingga daur ulang limbah bagi ibu - ibu atau para remaja secara gratis.

"Awalnya cuma bantu biar acil- acil disini ada kegiatan selain ke sawah atau di rumah, Alhamdulillah responnya beberapa mau ikut terlibat
, jadi mereka ada beberapa yang fokus jahit, ada yang sasirangan. Ada yang handicraft, ada yang bikin hantaran dan lain - lain," tuturnya.

Sejak pertama kali dibuka, sudah ada sekitar 25 ibu- ibu serta remaja yang didampingi Hawa untuk meningkatkan kreatifitas yang diharapkannya turut dapat membangun perekonomian mereka agar lebih mandiri. (Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu Sekarini)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved