Mata Uang Digital Bitcoin
Sejarah Mata Uang Digital Bitcoin dan Cara Kerjanya, Kini Hampir Tembus 40 Ribu Dollar AS Per Keping
Harga Bitcon terus melejit mendekati 40 ribu dollar AS per keping. Begini sejarah Bitcoin dan cara kerjanya
Penulis: Mariana | Editor: Anjar Wulandari
Agar sistem Bitcoin berfungsi, orang-orang dapat memerintahkan komputer mereka untuk memproses transaksi bagi semua orang.
Komputer diatur sedemikian rupa, agar dapat melakukan proses perhitungan yang sangat rumit.
Dari situ, pemilik komputer mendapat imbalan berupa Bitcoin.
Karena proses perhitungan tersebut sangat rumit, maka dibutuhkan komputer yang kuat untuk mendapatkan Bitcoin.
Hal inilah yang kemudian disebut sebagai 'menambang'.
Mata uang kripto layaknya bitcoin sendiri merupakan satu di antara aset digital yang nilainya bisa naik dan turun menyesuaikan arah dolar Amerika Serikat (AS).
"Aset crypto yang sekarang kan dibandingkan dengan dolar AS. Jadi, segala sesuatu yang berkaitan dengan dolar AS akan mempengaruhi pergerakan harga," ujar Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Senin (25/1/2021).
Selain itu, Ariston menjelaskan, cryptocurrency sebagai aset digital juga ada persoalan menyangkut pasokan atau supply.
"Supply seperti bitcoin yang memberlakukan halving atau pengurangan (setengah) produksi," katanya.
Di sisi lain, dia menambahkan, mata uang digital lain yakni e-renminbi dikeluarkan dan diawasi oleh bank sentral di Negeri Tirai Bambu.
Sama halnya jika nanti Indonesia memiliki mata uang digital bernama e-rupiah maka pengawasannya dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).
"Kalau aset crypto, pihak swasta. Kalau e-rupiah ini ranahnya BI," pungkas Ariston. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)