Berita Tanahlaut
VIDEO Penggunaan Implan 1 Batang Dilaunching Kepala BKKBN RI di Kabupaten Tala
Pemasangan implan 1 batang dilakukan POGI Kalsel di Desa Kampung Baru, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tala, disaksikan Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kepala BKKBN Republik Indonesia, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG(K), mencanangkan penggunaan implan 1 (satu) batang, Kamis (17/6/2021).
Loaksinya, Desa Kampung Baru, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan
Pemasangan implan 1 batang tersebut bagian dari pelayanan KB PP (Keluarga Berencana Pasca Persalinan) dalam upaya pencegahan stunting. Selain itu sekaligus dilaksanakan sosialisasi genre Tentang Kita.
Kemudian, Hasto juga melakukan peninjauan pelayanan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dan Rumah Data Kependudukan di Kampung KB Percontohan Tangkiwang, Desa Kampung Baru.
Kegiatan tersebut digelar di kantor Desa Kampung Baru. Kedatangan Hasto bersama rombongan didampingi Bupati Tala Drs HM Sukamta MAP disambut sangat antusias oleh warga setempat.
Turut hadir Kepala BKKBN Perwakilan Kalsel Ir H Ramlan MA, Ketua POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Kalsel dr Bambang Abimanyu SpOG (K), Dandim 1009/Pelaihari Letkol Adi Yoga Susetyo, perwira utama Polres Tala mewakili kapolres, Sekretaris TP PKK Kalsel, Ketua TP PKK Tala Hj Nurul Hikmah Sukamta, Camat Pelaihari Dwi Anggraeni, Kades Kampung Baru beserta jajaran serta tamu undangan lainnya.
Di hadapan tamu undangan, Hasto mengajak semua pihak bahu-membahu mengatasi Stunting.
Apalagi, hal ini menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Ia mengapresiasi keseriusan Pemkab Tala di bawah kepemimpinan Bupati Tala HM Sukamta yang terus memperkuat program mengatasi Stunting. Kader PPKBD dan Sub PPKBD di Tala pun cukup banyak dan aktif.
Selanjutnya, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo megajak kawula muda di Kabupaten Tala untuk merencanakan masa depan sejak dini.
Diawali melalui komitmen tidak melakukan hubungan seks di luar nikah dan membangun rumah tangga yang terencana.
"Ketika seorang perempuan telat sebulan, organ tubuh janin sudah lengkap. Saat itulah rentannya perkembangan janin. Jadi, kalau mau memiliki anak sehat dan tidak stunting, maka kehamilan harus direncanakan sehingga asupan bergizi dapat diberikan secara berkelanjutan," sebut Hasto.
Stunting menjadi isu nasional dan fokus diatasi secara masih karena berdampak langsung terhasap kemajuan bangsa.
Pasalnya, anak Stunting umumnya memiliki nilai kecerdasan di bawah anak-anak yang tumbuh normal. "Daya dong (daya paham)nya agak rendah," tandasnya.
