Berita Tanahlaut
VIDEO Penggunaan Implan 1 Batang Dilaunching Kepala BKKBN RI di Kabupaten Tala
Pemasangan implan 1 batang dilakukan POGI Kalsel di Desa Kampung Baru, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tala, disaksikan Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
Pendampingan dan penapisan keluarga terhadap ketersediaan pangan, pola makan dan asupan gizi, pendampingan dan penapisan kesehatan reproduksi semua remaja tiga bulan pranikah.
Penapisan dan pendampingan semua PUS/Keluarga dengan ibu hamil Pendampingan dan penapisan Keluarga dengan PUS Pascapersalinan untuk pemberian ASI eksklusif dan pelayanan KB Pascapersalinan.
Penapisan dan pendampingan keluarga dengan 1.000 HPK (pemantauan tumbuh kembang anak dan penggunaan kontrasepsi).
Sedangkan komponen pendukung meliputi audit kejadian stunting kecamatan, serta pembangunan sistem/IT/IOT/Aplikasi baru pendukung kegiatan percepatan penurunan stunting.
Dalam upaya mencapai sasaran strategis program Bangga Kencana, salah satu arah kebijakan BKKBN, yaitu meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang komprehensif berbasis kewilayahan dan fokus pada segmentasi sasaran.
Dalam peningkatan akses penyelenggaraan keluarga berencana dan juga dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting melalui KB Pascapersalinan, BKKBN telah membuat inovasi melalui penguatan rantai pasok alat dan obat kontrasepsi (alokon) pada aspek seleksi produk dengan penyediaan jenis alokon yang lebih bervariasi sesuai dengan dengan keperluan masyarakat.
Selama ini, BKKBN menyedia lima jenis alokon yaitu IUD copper T, Impan KB II Batang (75 mg levonorgestrel), suntikan KB 3 bulanan (DMPA) 3 cc, Pil KB kombinasi dan kondom.
Namun mulai 2020, BKKBN juga menyediakan pilihan jenis kontrasepsi lain, yaitu IUD dengan long inserter untuk KB pascapersalinan, implan KB I batang (68 mg etonogestrel), suntikan KB progestin 3 bulanan 1 cc. Suntikan KB kombinasi 3 bulanan 1 cc, dan Pil Progestin only (POP) untuk ibu menyusui.
Salah satu alasan BKKBN menyediakan implan 1 batang adalah karena memiliki masa efektifitas yang sama dengan implan II batang.
Lebih praktis dalam pemasangannya karena hanya memasukkan satu batang dan telah direkomendasikan oleh organisasi profesi.
Semua jenis alokon tersebut disediakan oleh BKKBN sebagai upaya untuk memenuhi keperlua pasangan usia subur (PUS) dalam memenuhi tujuan reproduksinya, dan alokon tersebut diberikan secara gratis.
Fasilitas Kesehatan (Faskes), jaringan serta jejaringnya dapat memperoleh alokon yang disediakan BKKBN sepanjang sudah teregistrasi di OPD KB kabupaten/kota setempat.
Dan alokon akan diditribusikan ke faskes oleh OPD KB kabupaten/kota secara rutin sesuai ketersediaan alokon yang ada di gudang alokon kabupaten/kota.
Tidak kalah penting adalah faskes, jaringan dan jejaring yang sudah teregistrasi harus mencatat dan melaporkan hasil pelayanan dan ketersediaan alokon secara rutin sesuai mekasnisme yang ditetapkan.
Pasalnya, hasil pencatatan dan pelaporan yang dilakukan akan menjadi bahan masukan dalam perencanaan kebutuhan alokon ditahun selanjutnya.
Guna mendukung program Bangga Kencana, pemerintah telah menyediakan anggaran melalui Dana Alokasi Khusus Sub Bidang KB baik fisik, maupun DAK non fisik (BOKB).
Salah satu menu dalam BOKB diantaranya adalah dukungan operasional pelayanan KB yang terdiri dari pendistribusian alokon dari gudang OPD KB Kabupaten/Kota ke seluruh Faskes yang teregistrasi.
Lalu, pembiayaan untuk visitasi faskes yang memberikan pelayanan KB untuk pemutakhiran dan registrasi ulang. Pembinaan jaringan dan jejaring faskes, penggerakan pelayanan KB MKJP termasuk implan.
Selain itu juga terdapat menu untuk dukungan operasional stunting selain masih terdapat berbagai dukungan operasional lainnya untuk program Bangga Bencana.
Hal ini menjadi kekuatan bagi pelaksanaan program Bangga Kencana di tingkat lini lapangan.
Karena itu, Hasto juga mengingatkan OPD KB kabupaten/kota segera mengoptimalkan pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang KBKR baik fisik, maupun DAK non fisik (BOKB).
Ia berharap, perwakilan BKKBN provinsi segera dapat mengoordinasikan implementasinya dengan OPD KB kabupaten/kota mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan dan evaluasi.
Peran aktif Perwakilan BKKBN Provinsi--dengan cara-cara New Normal--harus ditingkatkan agar alokasi anggaran DAK Sub Bidang KB dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pengelolaan Program Bangga Kencana di lini lapangan.
Jadi, sasaran strategis yang telah ditetapkan dan juga upaya penurunan stunting dapat dicapai.
Hasto mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada Pemkab Kabupaten Tanah Laut beserta jajaran dan mitra kerja atas dukungan pelaksanaan kegiatan launching alat kontrasepsi implan satu batang yang dilaksanakan di Desa Kampung Baru.
Ia mengharapkan adanya alat kontrasepsi implant satu batang akan meningkatkan kesertaan ber-KB agar masyarakat dapat menjaga jarak angka kelahiran sehingga terciptanya keluarga yang berkualitas.
Dengan adanya keluarga berkualitas maka dapat menurunkan angka stunting di Provinsi Kalimantan Selatan khususnya kabupaten Tanah laut.
"Dengan demikan, anak yang lahir dapat menjadi anak yang berkualitas dan terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Roy)
