Berita HSS
Tinjau Lokasi Jembatan Rusak di Desa Sungai Kupang, Wabup HSS : Akan Diperbaiki Sebisa Kami
Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan, Syamsuri Arsyad, meninjau langsung lokasi jembatan yang rusak di Desa Sungai Kupang
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan, Syamsuri Arsyad, meninjau langsung lokasi jembatan yang rusak di Desa Sungai Kupang Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Rabu (6/10/2021).
Ia mengaku jika jembatan dan ruas jalan pertanian di sana rusak.
Menurutnya, yang paling memungkinkan pelaksanaannya tahun ini yakni perbaikan darurat jembatan. Seperti perbaikan pagar jembatan, termasuk perbaikan lantai jembatan yang bolong.
Perbaikan menyeluruh akan diusulkan pada APBD 2022 mendatang. Namun, bebernya anggaran tersebut juga harus melihat skala prioritas.
Baca juga: Tiga Jembatan Rusak di Mandastana, Wakil DPRD Batola: Kita Bangun Sebelum Akhir 2021
Baca juga: Jembatan Sungai Kupang HSS Rusak Parah, Pedagang Pentol Pun Pernah Terjungkal
Baca juga: Warga Banjang Kabupaten HSU Harapkan Jembatan Rusak Diperbaiki
"Yang jelas tahun ini akan kami perbaiki sebisa kami. Kalau jalan nanti akan ada pengerasan. Tapi dengan catatan warga bersedia memberikan tanahnya untuk pelebaran jalan," katanya.
Sebelumnya, infrastruktur di Desa Sungai Kupang Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan memprihatinkan.
Jembatan yang merupakan batas Desa Sungai Kupang dan Desa Lungau rusak parah. Sebagian pagar juga hilang dan rusak.
Tak hanya itu, kayu ulin sebagai lantai jembatan juga sudah mulai lapuk. Bahkan, baut penghubung lantai jembatan dengan tiang juga sudah mulai terlepas.
Parahnya, karena jembatan yang rusak ini tak jarang pengguna jalan menjadi korban.
Warga Sungai Kupang Husin Mubarak mengatakan, jembatan tersebut sering memakan korban.
Meski tak ada korban meninggal dunia, namun sering kali korbannya terjungkal hingga tercebur ke sungai karena kondisi jembatan.
Belum lama ini, bebernya, pedagang pentol yang melintas di sana menjadi korban.
"Paman pentol tecabur (pedagang pentol tercebur, red)," katanya.
Tak hanya pedagang pentol, dibeberkannya jika kondisi jembatan yang rusak sering membuat petani juga kesulitan melintasi jembatan tersebut.
Bahkan, pedagang sayur juga terjatuh melintasi jembatan tersebut.
"Kami berharap agar diperbaiki. Kasihan yang melintas jadi korban. Kami tidak ingin nantinya ada korban jiwa," katanya.
Bahkan, pengguna jalan harus menggunakan jembatan ini secara bergantian. Pasalnya, jembatan ini tidak dapat digunakan bagi kendaraan yang berselisihan.
Hal serupa ditimpali oleh Norhas Effendi. Selain jembatan penghubung antara Desa Sungai Kupang dan Desa Lungau, masih ada empat jembatan lagi yang rusak.
Jembatan dan jalan tersebut merupakan jalan dan jembatan warga Sungai Kupang menuju kebun mereka.
Jalan di sana juga tak lagi memiliki aspal. Seluruh aspal sudah terkelupas. Ada 900 meter jalan seperti ini.
Baca juga: Jembatan Rusak, Warga Desa Tilahan Kabupaten HST Milirkan Jenazah Pakai Rakit Bambu
Menurut Norhas, jembatan yang menghubungkan perkebunan tersebut juga sudah rusak parah dalam lima tahun terakhir.
Lantai jembatan juga berlubang. Bahkan tak ada lagi pagar jembatan.
"Saya berharap bisa diperbaiki. Mengingat selama ini warga hanya bisa menggunakan sepeda motor untuk mengangkut usaha tani. Dulu bisa mobil masuk. Hasil pertanian mudah diangkut. Sekarang ya pakai sepeda motor. Itu pun harus berhati-hati karena lantai jembatan berlubang," katanya. (Banjarmasinpost/Eka Pertiwi)
