Umrah 2021

Pintu Umrah 2021 Dibuka untuk Indonesia, Biaya Umrah Naik 30 Persen

Arab Saudi membuka pintu umrah untuk jemaah Indonesia. Kabar itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi.

Dokumentasi Amphuri
Jemaah umrah asal Indonesia melakukan swab test di hotel di Mekkah beberapa waktu lalu. Pintu Umrah 2021 Dibuka untuk Indonesia, Biaya Umrah Naik 30 Persen 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Arab Saudi membuka pintu umrah untuk jemaah Indonesia. Kabar itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi.

Menlu mengatakan, Pemerintah Arab Saudi kembali membuka umrah bagi Jamaah Indonesia. Adapun keputusan ini berdasarkan nota diplomatik kedutaan besar Arab Saudi di Jakarta pada tanggal 8 Oktober 2021.

Selain memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi untuk warga negara lain yang masuk negaranya, jemaah Indonesia juga mempertingkan kenaikan biaya umrah.

Sekadar diketahui, penyelenggaraan umrah di masa Pandemi Covid-19 telah berdampak pada adanya biaya tambahan yang harus dibayar jemaah.

Baca juga: Vaksin Bagi Jemah Umrah Masih Belum Ditentukan, KKP Tunggu Aturan dari Kemenkes RI

Baca juga: Syarat dan Ketentuan Terbaru Umrah, Jemaah Indonesia Wajib Karantina Jika Tak Penuhi Standar

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, M Nur Arifin mengatakan, terkait rencana pembukaan umrah bagi jemaah asal Indonesia, maka pemerintah akan melakukan mitigasi kesiapan jemaah umrah dari Indonesia.

“Kami dari Kementerian Agama saat ini sedang melakukan mitigasi tentang kesiapan calon jemaah umrah,” jelas Arifin saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/10/2021).

Arifin bilang, ada kenaikan biaya umrah sebesar 30 persen dari kondisi normal.

Sebagai gambaran, dalam kondisi normal, biaya umrah minimal Rp 20 juta. Namun dengan adanya pandemi Covid-19, maka berdasarkan Peraturan Keputusan Menteri Agama no.777 tahun 2020 biaya umrah ditetapkan minimal Rp 26 juta.

“Itu keputusan kemarin saat tahun 2020, saat ini kami sedang evaluasi lagi apakah masih sama atau ada perubahan karena kondisi pandemi tahun 2020 dengan sekarang berbeda,” terang dia.

Menurutnya, ibadah umrah akan bisa dilaksanakan setelah pemerintah menerima informasi resmi pembukaan umrah oleh Arab Saudi. Makanya saat ini Kementerian Agama terus melakukan komunikasi dengan Arab Saudi untuk melihat kesiapan jemaah Indonesia.

Jemaah umrah perdana asal Indonesia tiba di hotel karantina di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (1/11/2020).
Jemaah umrah perdana asal Indonesia tiba di hotel karantina di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (1/11/2020). ((Dokumentasi Amphuri))

Kementerian Agama bekerjasama dengan semua pihak, termasuk penyelenggara umrah untuk memberikan informasi mengenai kesiapan jemaahnya.

Arifin menjelaskan, bagi pelaku usaha biro perjalanan umrah diharapkan segera menyiapkan data-data jamaah yang sesuai dan memenuhi syarat.

Sebagai informasi, hal-hal yang perlu dilakukan pihak penyelenggara antara lain pertama, mempersiapkan keberangkatan jamaah umrah, khususnya bagi jamaah yang telah mendaftar dan membayar biaya umrah di Persiapan Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU) penyelenggara namun tertunda keberangkatan hingga saat ini.

Kedua, melakukan pendataan terhadap jemaah tertunda sebagaimana pada poin pertama, terkait dengan pelaksanaan vaksinasi dosis lengkap sebagai persyaratan untuk melaksanakan ibadah umrah.

Ketiga, melaporkan data jamaah yang telah divaksinasi dosis lengkap dan siap untuk diberangkatkan pada kesempatan pertama kepada Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah.

Keempat, melaporkan data jamaah yang tertunda sebagaimana poin pertama, yang melakukan pembatasan atau penarikan biaya perjalanan ibadah umrah kepada Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah.

Berdasarkan data Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), saat ini telah ada 62.000 calon jemaah umrah yang telah mengantre.

Baca juga: UPDATE Umrah 2021: Arab Saudi Buka Pintu Umrah untuk Jemaah Indonesia

Baca juga: Arab Saudi Buka Pintu Umrah, Sekretaris Asita Kasel Tunggu Regulasi Vaksin

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M. Nur menilai bahwa biaya umroh di tahun 2021 sampai saat ini masih merujuk pada harga referensi kedua ketika uji coba pada November 2020 yakni dengan harga Rp 26 juta.

“Kami berharap harga ini bisa dipertahankan asal tidak ada kebijakan karantina baru yang dinilai menjadi beban tambahan biaya perjalanan umroh,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Senin (11/10/2021).

Sebab, saat ini memang kebijakan karantina sudah tidak ditetapkan oleh Arab Saudi asalkan sudah mendapat vaksinasi Covid-19 secara lengkap sehingga dapat langsung melaksanakan ibadah di Tanah Suci.

Untuk itu, Firman pun mengusulkan agar tidak adanya kenaikan biaya umroh, pemerintah Indonesia diharapkan tidak mewajibkan adanya karantina setelah atau sepulangnya dari Arab Saudi.

“Hal yang mungkin terjadinya penyesuaian harga adalah jika tetap dilakukan karantina sepulangnya dari tanah suci maka kami berharap pemerintah Indonesia terkait hal ini bisa dikecualikan agar melakukan karantina mandiri di rumah juga dengan tes PCR yang negatif,” harapnya.

Di samping itu, Amphuri juga memastikan bahwa dalam tahap awal dibukanya umroh ini kesempatan tersebut akan di prioritaskan pada jamaah yang tertunda khususnya sekitar 62.000 jamaah yang sudah melakukan pelunasan dan siap berangkat pada Februari 2020 lalu.

Jemaah umrah asal Indonesia tengah menunggu giliran swab test di hotel di Mekkah, Selasa (3/11/2020).
Jemaah umrah asal Indonesia tengah menunggu giliran swab test di hotel di Mekkah, Selasa (3/11/2020). (Dokumentasi Amphuri)

Dibukanya Arab bagi jemaah umrah disambut gembira, tak hanya jemaah, namun juga biro jasa ibadah haji maupun umrah. Mengingat, ibadah umrah sudah cukup lama tidak diselenggarakan.

Walau begitu, Adinda Azzahra Tour tak mau terburu-buru untuk menawarkan paket umrah. Founder Adinda Azzahra Tour sekaligus Chairman Indonesia Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi mengatakan, hal tersebut dilakukan karena sampai saat ini belum dapat informasi yang kongkret terkait regulasi, prosedur, pelaksanaan ibadah umrah, harga paket umrah maupun ketentuan yang harus diikuti jamaah.

"Kami sama sekali belum dapat penjelasan lebih lanjut dari pemerintah langsung," kata dia. Karena itu, Adinda Azzahra Tour masih memilih untuk menunggu terkait hal kapan umrah mulai dibuka.

Priyadi menambahkan, pihaknya dan seluruh penyedia biro jasa ibadah haji maupun umrah mengapresiasi seluruh pihak yang terkait yang sudah bekerja keras untuk bisa lagi membuka umrah bagi jamaah negara Indonesia. Ini pun menjadi angin segar bagi pelaku usaha penyedia biro jasa haji dan umrah.

“Ini yang kami tunggu-tunggu, bukan saya pribadi melainkan semua teman-teman pelaku usaha biro perjalanan haji dan umrah,” jelas Priyadi saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/10).

Lebih lanjut, dia bilang, sejumlah biro perjalanan ibadah haji dan umrah sudah berhenti beroperasi sejak adanya pandemi Covid-19 dan ini membuat pelaku usaha di sektor tersebut terpuruk.

Bahkan, ada pula biro perjalanan ibadan haji dan umarh yang tutup permanen dan beralih profesi demi untuk bertahan hidup.

Baca juga: Pintu Umrah Untuk Jamaah Indonesia Segera Dibuka, Komisi IV DPRD Kalsel : Obat Kerinduan Jamaah

Baca juga: Arab Saudi Buka Umrah untuk Indonesia, Begini Respon Asosiasi Travel Umrah Kalsel

Sebenarnya, antusias masyarakat untuk mendaftar umrah masih besar. Tetapi karena belum ada kepastian soal regulasi umrah dari pemerintah, Adinda Azzahra memilih untuk belum membuka pendaftaran umrah.

“Untuk pelaksana ibadah umrah melalui nota diplomatik menetapkan masa periode karantina selama lima hari, kalau bisa ini dikurangin lagi menjadi dua hari,” tegas dia.

Priyadi mengkhawatirkan, jika ada peraturan baru bagi jamaah haji maupun umrah maka akan berdampak pada biaya tambahan seperti biaya tes PCR, biaya karantina dan lainnya. Ini pasti akan memberatkan bagi para jamaah.

Adinda Azzahra Tour sendiri sudah terdapat booking pendaftaran sebelum adanya pandemi Covid-19 sebanyak 100 jamaah umrah, yang hingga sekarang masih tertunda keberangkatannya.

Asal tahu saja, harga paket umrah sebelum pandemi Covid-19 dimulai dari Rp 24 juta - Rp 27 juta, yang semua tergantung fasilitas yang dipilih oleh jamaah.

Lebih lanjut, Priyadi menyampaikan saat usaha haji dan umrah tidak melakukan operasional karena pandemi covid-19, Adinda Azzahra masuk dalam perusahaan Group sehingga memiliki bidang usaha lain yakni peminjaman atau penyewaan mobil dan membuka restoran. Dengan begitu, cara kita untuk bisa bertahan atau survive hingga saat ini.

“Harapannya perjalanan haji dan umrah benar-benar bisa dilaksanakan secepatnya dengan bertahap dan bila ada regulasi baru terhadap jamaah jangan dibebani dengan biaya tambahan karena mereka ingin melakukan ibadah,” pungkas dia. (Ramadhan Sulthan/Venny Suryanto/Kontan.co.id)

A

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved