Berita HST
105 Hektare Lahan Pertanian Terdampak Banjir, BPBD HST Sebut Belum Dapat Data Rinci
BPBD HST menyatakan, banjir pada 11 Januari 2022 lalu membuat 105 hektare lahan pertanian terdampak
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hulu Sungai Tengah (HST) menyatakan, banjir pada 11 Januari 2022 lalu membuat 105 hektare lahan pertanian terdampak.
Lahan pertanian tersebut, berada di Desa Aluan Besar dan Desa Paya BesarKecamatan Batubenawa. Namun, tidak dirincikan apa saja dampak yang ditimbulkan, apakah lahan terendam itu merusak sawah yang baru tanam.
“Data yang kami terima dari masing-masing aparat desa belum detil penjelasannya,”ungkap Koordinator Pusdalops BPBD HST, Bonang saat dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id, Jumat (14/1/2022) terkait dampak banjir di minggu kedua awal 2022 tadi.
Dijelaskan, selain berdampak terhadap lahan pertanian, banjir di tiga kecamatan, yaitu Batubenawa, Haruyan dan Barabai juga terdampak pada 575 rumah penduduk, dan 216 rumah penduduk lainnya kemasukan air sampai ke dalam rumah.
Baca juga: Sawah Sering Diterjang Banjir, Kini Petani di Aluan Besar Kabupaten HST Kesulitan Tanam Padi
Baca juga: Meski Ribuan Hektare Sawah Terendam Banjir, Kabupaten Banjar Surplus Beras 10 Ton
Adapun 1905 jiwa penduduk yang terdampak banjir, namun rumahnya masih aman dari air masih bisa beraktivitas di rumah. Sedangkan, 704 jiwa yang rumahnya kemasukan air tidak melakukan pengungsian dan memilih bertahan di rumah masing-masing.
Banjir juga telah merendam fasilitas umum berupa enam tempat ibadah (masjid) dan 5 sekolah yang terendam.
Mengenai dampak yang ditimbulkan akibat terendam tersebut, pihaknya juga belum mendapat laporan detil. Adapun lokasinya tersebar di desa-desa di tiga kecamatan tadi.
Baca juga: Atasi Dampak Banjir HST, Pemulihan Sawah dan Perbaikan Jembatan Dikerjakan Lewat Karya Bakti TNI
Soal bencana tanah longsor, menurut Bonang, sejauh ini belum ada laporan dari desa-desa yang biasa menjadi rawan longsor. Seperti Desa Pasting, KIndingan, HInas Kanan dan Datar Ajab.
“Mungkin saja ada , tapi bisa diatasi sendiri masyarakat karena tak terlalu parah seperti Nopember 2021 lalu,”kata Bonang. (banjarmasinpost,co.id/hanani)