Berita HST
Atasi Dampak Banjir HST, Pemulihan Sawah dan Perbaikan Jembatan Dikerjakan Lewat Karya Bakti TNI
Mengatasi sawah tertutup lumpur akibat banjir HST, Pemkab HST merencanakan normalisasi melalui karya bakti TNI
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Penanganan lahan sawah tertutup lumpur di Kecamatan Batubenawa segera dilakukan, namun normalisasi dilakukan secara bertahap.
Kepala Dinas Pertanian HST Budi Satriya Tanjung mengatakan, luas lahan yang tertutup lumpur di Desa Aluan ada sekitar 28 hektare dengan Panjang saluran tertutup lumpur sekitar 538 sentimeter.
Sedang di Desa Benawa Tengah sekitar 102 hektare dengan Panjang saluran tertutup lumpur 2.500 meter.
“Bupati HST telah mengambil kebijakan untuk melakukan pengerukan dan normalisasi untuk desa Aluan dulu. Sisanya dianggarkan pada APBD 2022 mendatang karena estimasi biaya yang dibutuhkan lebih dari Rp 3 miliar. APBD HST tak mampu melaksanakan secara keseluruhan tahun ini,”kata Budi.
Baca juga: Sawah Petani di Benawa Tertutup Lumpur, Pemkab HST Tolak Alat Berat Pemprov Kalsel
Baca juga: Sawah di HST Tertutup Lumpur Pasca Banjir Bandang, Komisi 2 DPRD Desak Pemkab Bantu Petani
Sedangkan untuk pengerukan di Desa Aluan jelas Budi sudah dianggarkan Agustus kemarin melalui refocusing. Adapun alat yang dibutuhkan excavator PC 45. “Kami sudah berkoordinas dengan petani di Desa Aluan,”jelasnya.
Sementara, mengenai sejumlah ruas jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) HST Hasbianor menjelaskan, perbaikan jembatan dan ruas jalan Timan-Patikalain Kecamatan Hantakan juga akan dilaksanakan secara bertahap. Menyesuaikan ketersediaan anggaran .
“Rencana untuk tahun ini perbaikan satu jembatan dulu dilaksanakan melalui program karya bakti TNI,”katanyayang dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: Petani di Benawa HST Berharap Pengerukan Lumpur yang Menutup Sawah Dilakukan Sebelum Musim Tanam
Disebutkan, ada beberapa jempatan yang rusak ringan akan diperbaiki melalui program rehabilitasi jembatan.
“Jadi perbaikan dilakukan secara bertahap karena dengan dana terbatas kita juga harus memperbaiki jembatan rusak di lokasi lain yang terdampak bencana. Tahun ini tidak ada pembangunan jembatan baru. Jembatan rusak parah dikerjakan TNI,”jelasnya. (banjarmasinpost.co.id/Hanani)