Warga Kintap Protes Perusahaan Sawit

Lahan Desa Dikuasai Perkebunan Sawit, Petani di Desa Kintap Tanahlaut Terpaksa Hijrah Tanam

Petani di Desa Kintap, Tanahlaut kesulitan tanam padi karena sebagian besar lahannya telah berubah menjadi perkebunan sawit

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/roy
Sejumlah warga Kintap memajang pelang di jalan sawit PT KJW, Minggu (16_1) siang. 

BANJARMASNPOST.CO.ID, PELAIHARI - Seperti di desa lainnya di Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), mayoritas penduduk Desa Kintap juga berprofesi sebagai petani.

Umumnya mereka adalah petani padi. Namun kini mereka kian kesulitan mendapatkan lahan untuk bercocok tanam menyusul terus menyempitnya lahan desa oleh permukiman.

Sementara itu sebagian besar lahan desa telah menjadi perkebunan kelapa sawit perusahaan (PT KJW).

Mereka pontang-panting mencari lahan usaha tani maupun mencari nafkah pada sektor lain untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Baca juga: Jadi Lokasi Utama Kebun Sawit Perusahaan, Tapi Warga Desa Kintap Tanahlaut Tak Miliki Kebun Plasma

Baca juga: VIDEO Aksi Sejumlah Warga Kintap Tala Memajang Pelang Protes Melintang di Jalan di Kebun Sawit

Baca juga: BREAKING NEWS - Sejumlah Warga Kintap Tala Ngeluruk ke Kebun Sawit Milik PT KJW, Suarakan ini

"Anggota kelompok tani saya 32 orang, setidaknya 22 orang yang sekarang bahuma (bercocok tanam padi) di kampung sebelah di Pasirputih," sebut Hamidan, ketua Kelompok Tani Berkah Sejahtera Desa Kintap, Minggu (16/1/2022).

Ia menuturkan di desa tetangga tersebut pihaknya mendapatkan pinjaman lahan sawah secara cuma-cuma dari tokoh warga Kintap. "Sudah tiga kali panen ini," sebutnya.

Hasil panenan tanaman padi lokal tersebut dinyatakannya cukup baik yakni 11 blek per borong (1 blek 10 kilogram, 1 hektare 35 borong).

"Di kampung kami juga segitu hasilnya. Cuma sayangnya sekarang tidak ada lagi lahan untuk pengembangan sawah karena lahan di kampung kami sebagian besar jadi kebun sawit,"  tandasnya.

Tokoh pemuda Kintap, Sahrun, menyebutkan dari 2.900 hektare luasan lahan di desanya hampir 70 persen menjadi kebun sawit milik PT KJW.

Baca juga: Polemik Sawit Plasma di Kolam Kanan Batola Selesai, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Ia mengatakan berdasar hasil pertemuan pihak terkait di Pelaihari pada 15 Januari 2020 lalu yang dihadiri Bupati Tala HM Sukamta dan Kapolres, dinyatakan ada 275 hektare lahan kebun KJW yang akan dikembalikan kepada masyarakat.

"Luasan kebun KJW yang masuk kawasan Hutan Produksi kan 800-an hektare. Nah, 275 hektare dijanjikan diberikan kepada warga Kintap. Tapi hingga sekarang juga tak ada tindak lanjutnya," kata Sahrun.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved