Kampusiana
UIN Antasari Banjarmasin Diskusikan Program Pertukaran Mahasiswa Bersama Kedutaan AS
Kedutaan Besar Amerika dan Rektor UIN Antasari Banjarmasin bertemu membicarakan Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) pertukaran mahasiswa
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menggelar diskusi bersama Kedutaan Amerika, Selasa (25/1/2022).
Dalam diskusi tersebut membicarakan sejumlah progran Kedutaan AS, satu di antaranya yaitu program pertukaran pelajar.
"Kami di sini membicarakan sejumlah program, di antaranya yaitu Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI)," kata Assistant Cultural Attache, Mary Trechock, Selasa (25/1/2022).
Mary menjelaskan bahwa kedatangannya ke Banjarmasin karena lokasinya yang masih satu pulau dengan rencana lokasi ibu kota baru.
"Ke depan ibu kota negara akan di pindahkan Kalimantan, sehingga anak-anak muda di sini bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar di Amerika," ujarnya.
Baca juga: BTalk - Transplantasi Rambut Menurut Dokter Vina Dwiana dari RSUD Ansari Saleh Banjarmasin
Baca juga: Sebanyak 96 Personel Polda Kalsel Kembali dari Tugas di Papua
Sampai saa ini, ujar Mary, ada sembilan alumni YSEALI asal Kalsel dan diharapkan ke depannya bisa terus bertambah.
"Sekarang sudah ada sembilan orang alumni YSEALI asal Kalsel, kami berharap akan ada lebih banyak lagi alumni dari sini," jelasnya.
Adapun syaratnya untuk bisa mengikuti program YSEALI, yaitu harus terlibat dalam komunitas, serta harus memiliki inisiatif sebagai pemimpin.
Kegiatan yang dilakukan peserta program YSEALI, yaitu berkaitan dengan pendidikan, keterlibatan dengan masyarakat, lingkungan dan ekonomi.
"Di sana mereka akan melaksanakan program akademik selama lima minggu, tetapi karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, nanti menyesuaikan dengan metode hybrid," terangnya.
Baca juga: Disperdagin Banjarmasin Gelar Operasi Pasar, 30 Menit Minyak Goreng Rp 14 Ribu Langsun Ludes
Baca juga: Oknum Aparat Perkosa Mahasiswi, GEMAS Kalsel Desak Kapolri Tindak Tegas Pelaku
Selain berkunjung ke UIN Antasari Banjarmasin, tim ini juga berkunjung ke Universitas Lambung Mangkura dan SMA Banua Kalsel. Termasuk, menemui komunitas lokal.
Selanjutnya, kedua pihak berbagi informasi mengenai program kerja masing-masing.
"Membicarakan tentang apa saja yang dilakukan oleh komunitas dan kami juga membicarakan program kam yang mungkin nantinya bisa dikerjasamakan," ujarnya.
Diharapkan, pengalaman alumni YSEALI bisa diimplementasikan di Indonesia, sehingga bisa berkontribusi bagi daerahnya masing-masing.
Sementara itu, Rektor UIN Antasari Prof DR H Mujiburrahman MA menyambut baik terkait program YSEALI tersebut.
Baca juga: Pemilu Resmi Ditetapkan 14 Februari 2024, Ini Respons KPU Kota Banjarmasin
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: 11 Orang Positif Terpapar, Kepala Daerah Diminta Siapkan Isoter
Diungkapkannya juga bahwa ini bukan kali pertama kerja sama antara UIN Antasari Banjarmasin dengan Kedubes AS.
"Seperti misalnya dosen bahasa inggris yang mengajar di sini selama satu tahun. Kemudian ada juga program manajemen tata kelola universitas. Serta program bea siswa para dosen yang melanjutkan program studi di Amerika," ungkapnya.
Ke depan, Rektor berharap agar jumlah mahasiswa UIN yang ikut program YSEALI bisa bertambah.
"Kemarin yang ikut ada tiga orang tes wawancara, semoga bisa lolos seleksi. Karena se Indonesia hanya dipilih empat orang saja dan saya kira ini cukup kompetitif," ucap Rektor.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)