Ekonomi dan Bisnis

Alami Kenaikan, Daging Ayam Ras Hingga Minyak Goreng Menjadi Penyebab Inflasi Kalsel

Sejumlah komoditi daging ayam ras hingga minyak goreng menjadi penyebab naiknya inflasi Kalsel pada periode Januari 2022

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI
Ilustrasi-Penjual daging ayam di Pasar Baru Marabahan, Kota Maranbahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (11/1/2022). Naiknya harga ayam, memicu naiknya inflasi di Kalsel periode Januari 2022. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2022 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. 

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 90 kota, pada Januari 2022 terjadi inflasi sebesar 0,56 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,66 pada Desember 2021 menjadi 108,26 pada Januari 2022. 

Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2022 sebesar 0,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 2,18 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Yos Rusdiansyah, dalam rilisnya, Kamis (3/2/2022) menjelaskan, 
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Baca juga: Prospek Positif Inflasi dan PMI Manufaktur di Awal Tahun Jadi Sinyal Optimisme Pemulihan Ekonomi

Baca juga: Cabai Rawit Menjadi Penyebab Inflasi di Kalsel Pada Desember 2021

Ia menyebut diantaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,17 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,43 persen, kelompok perumahan, air,  listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,51 persen. 

Untuk kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,79 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen, kelompok transportasi sebesar 0,02 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,41 persen.

Kemudian, kelompok pendidikan sebesar 0,08 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,36 persen dan kelompok perawatan pribadi  dan jasa lainnya sebesar 0,62 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami  penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 
persen. 

Dijelaskan Yos Rusdiansyah, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2022, antara lain, daging, ayam ras, ikan segar, beras, telur ayam ras, tomat, rokok kretek filter, bawang merah, minyak goreng, rokok kretek, rokok putih, bahan bakar rumah tangga, kontrak rumah, sewa rumah, sabun detergen bubuk/cair, upah asisten rumah tangga, dan mobil. 

"Sementara komoditasyang mengalami penurunan harga, antara lain, cabai merah, tarif angkutan udara, dan biaya 
administrasi transfer uang,", beber Yos Rusdiansyah. 

Pada Januari 2022 dari sebelas kelompok pengeluaran, sembilan kelompok memberikan andil sumbangan inflasi, satu kelompok memberikan andil/sumbangan deflasi, dan satu kelompok tidak memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi nasional.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau 
sebesar 0,30 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen.

Kemudian, kelompok  perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen; kelompok penyediaan makanan dan  minuman/restoran sebesar 0,03 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen.

"Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi,  yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang tidak memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi nasional,  yaitu kelompok transportasi, " jelasnya. 

Adapun, tingkat inflasi tahun kalender Januari 2022 sebesar 0,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke 
tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 2,18 persen. 

Baca juga: Dorong Budidaya Haruan di Pesantren, KPw BI Kalsel Sebut Haruan Pemicu Inflasi Kalsel

Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2021 dan 2020 masing-masing sebesar 0,26 persen dan 0,39 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Januari 2021 terhadap Januari 2020 dan Januari 2020 terhadap Januari 2019 masing-masing sebesar 1,55 persen dan 2,68 persen.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved