BKKBN Kalsel

Tekan Angka Stunting, BKKBN Gelar Rakernas Se-Indonesia

Jajaran BKKBN Kalimantan Selatan (Kalsel) mengikuti Rapat Kerja Nasional secara virtual yang juga dihadiri Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, Menko PMK.

Penulis: Noor Masrida | Editor: Alpri Widianjono
BKKBN KALSEL
Rakernas diikuti secara virtual di Kantor BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (22/2/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Jajaran BKKBN menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Program Bangga Kencana Tahun 2022.

Tema yang diangkat mengenai Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting melalui Optimalisasi Sumber Daya dan Konvergensi Lintas Sektor.

Tujuan kegiatan ini,  dalam rangka peningkatan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Dilaksanakan selama dua hari, yakni pada Selasa-Rabu (22-23 Februari 2022) yang diikuti Kepala Bapeda Provinsi, Kepala Dinas OPDKB, kepala Dinas OPDKB Kabupaten/Kota seluruh Indonesia secara virtual. 

Pada hari pertama, rakernas ini dihadiri Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, Menko PMK, perwakilan dari Kemenkes, Kemendagri, Kemendes PDTT, Kemenag, KemenPUPR, yang bertindak sebagai pembicara.

Dalam sambutannya, Kepala BKKBN Dr Hasto Wardoyo, menyampaikan, target dari BKKBN skala nasional salah satunya untuk menekan angka stunting sebanyak 3.5 persen turun dalam waktu dua tahun. 

Jajaran BKKBN Kalimantan Selatan (Kalsel) saat mengikuti Rapat Kerja Nasional secara virtual, Selasa (22/02/2022).
Jajaran BKKBN Kalimantan Selatan (Kalsel) saat mengikuti Rapat Kerja Nasional secara virtual, Selasa (22/02/2022). (BKKBN KALSEL)

Dilanjutkannya, sejak diterbitkan Perpres No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, maka BKKBN telah melakukan berbagai langkah strategis.

"Langkah ini termasuk dengan menyusun Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) yang terdiri dari penyediaan data keluarga resiko stunting, pendampingan keluarga stunting, pendampingan calon pengantin, audit stunting, pengawasan keluarga berpotensi stunting, perencanaan pengadaan, pengawasan dan akuntabilitas, evaluasi dan pelaporan," urai Hasto. 

"Jadi, kami sudah membentuk tim pendamping keluarga stunting yang tersebar di seluruh indonesia yang mana anggotanya adalah bidan, kader PKK, dan penyuluh," lanjutnya. 

Ia berharap, tim ini akan bisa mendukung program dari Kemenkes, terutama sekali dalam hal stunting hingga pelayanan ibu hamil.

Sementara itu, dikatakan Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, peran BKKBN sebagai aktor sentral dalam membangun ketahanan keluarga Indonesia secara utuh harus kembali dikembangkan dalam rakernas tersebut. 

"Selama lebih dari 50 tahun, BKKBN telah mengedukasi dan memandu masyarakat untuk memahami pentingnya kependudukan dan keluarga berencana," ucapnya.

Keberhasilan keluarga berencana pada masa lalu yang diakui dunia adalah salah satu contoh nyata dari peran strategi BKKBN. 

Meski zaman berkembang pesat, serta generasi berubah mengikuti zaman, tapi BKKBN harus tetap di garda terdepan. Bahkan harus memperkuat perannya dengan sinergitas bersama instansi lainnya. 

Kemudian, Ma'ruf juga menyinggung tentang tema Rakernas tahun ini, terbagi menjadi dua. Pertama, penguatan program bangga kencana, pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana. Kedua, penurunan angka stunting minimal untuk 2 tahun ke depan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved