Berita HST
Pasar Garuda, Pusat Penjahit dan Konveksi di Kota Barabai, Buka Pagi Hingga Malam
Pasar Garuda menjadi pusat penjahit pakaian dan toko perlengkapan konveksi di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalsel.
Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Bagi masyarakat Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), tempat ini sudah tak asing lagi.
Terkenal dengan nama Pasar Garuda, kawasan itu kini menjadi pusat penjahit pakaian dan toko perlengkapan konveksi.
Sempat penjadi pertokoan Mubazir yang dibangun sejak tahun 1994, tempat inipun bagian dari sejarah pasar di
Kota Barabai, Kabupaten (HST).
Menurut keterangan Nanang, penjahit di lantai II Pasar Garuda, pada tahun 1970-an, Pasar Garuda merupakan pusat pedagang ikan asin dan tempat pemotongan hewan.
Baca juga: Dukung Percepatan Cakupan 100 Persen Vaksinasi, Polres HST Ajak Pengendara Motor Bervaksin
Baca juga: Reses Hj Aida Muslimah, Anggota DPR RI di Kawasan Jalan Benua Anyar Kota Banjarmasin
Baru pada 1994, kawasan yang berseberangan dengan Pusat Perbelanjaan Plasa Murakata Barabai tersebut berubah, menyusul berubahnya tata ruang baru Kota Barabai.
“Oleh Bupati pada zaman itu, dibangun pertokoan bertingkat yang sekarang ditempati ini, sebagai pusat pedagang emas. Namun, pedagang emas menolak pindah dan memilih di Plasa Murakata. Akhirnya, bangunan sempat kosong,” tutur Nanang.
Daripada kosong, toko pun disewakan untuk berbagai macam pedagang. Mulai alat eketronik, toko kosmetik, toko CD, makanan dan lain-lain,”katanya.
Ditambahkan H Asun, penjual perlengkapan konveksi di Pasar Garuda, sekitar tahun 2000-an pertokoan tersebut kemudian diambil alih, untuk pusat penjahit.
Baca juga: Benahi Wisata Pagat Kabupaten HST Kalsel, Pengelola Janji Tak Ada Lagi Pungutan di Luar Tarif Loket
Baca juga: Sejarah Tikar Purun yang Memiliki Peran Penting dalam Kehidupan Masyarakat Kalsel
Seluruh penjahit yang ada di Pasar Barabai setuju pindah ke tempat tersebut. Sedangkan pedagang yang semula menempati pertokoan di Pasar Garuda ke Plasa Murakata.
H Asun mengatakan, bersyukur hampir 20 tahun menempati pasar Garuda tersebut, tak membuat kehilangan pelanggan atau pengujung.
“Justru karena kita semua terpusat di sini, bersama para penjahit, memudahkan masyarakat. Mau tidak mau mereka yang hendak menjahit pakaian, mencari perlengkapan menjahit, mesin jahit, aksesoris pakaian, datang ke sini,” ungkap H Asun.
Pertokoan di Pasar Garuda memiliki dua lantai. Semuanya ditempati penjahit dan penjual alat konveksi serta aksesoris pakaian.

Ditimpali Rusmaini, pemilik usaha menjahit Raisya, pertokoan ini tak pernah sepi. Sebab, banyak penjahit yang buka sampai malam hari.
“Buka mulai pukul 07.00 satau 08.00 Wita. Sebagian penjahit masih buka sampai malam pukul 22.00 Wita. Khususnya sebelum musim covid, pengguna jasa menjahit ramai. Sekarang jauh berkurang,lebih banyak yang merombak jahitan baju lama,” katanya.
Diakui, dengan terpusatnya para penjahit dan toko perlengkapan konveksi dan aksesoris di Pasar Garuda, memudahkan pengguna jasa menjahit datang ke tempat ini.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)