Ketegangan Rusia dengan Ukraina
Beri Kesempatan Evakuasi Warga Sipil, Rusia Umumkan Gencatan Senjata
Rusia mengumumkan gencatan senjata mulai Senin (7/3/2022) dan membuka koridor kemanusiaan di beberapa daerah konflik di Ukraina.
BANJARMASINPOST.CO.ID – Konflik Rusia dengan Ukraina masih berlanjut. Namun Rusia untuk sementara waktu memberikan kesempatan untuk evakuasi warga sipil Ukraina dengan alasan kemanusiaan.
Gencatan senjata dilakukan Rusia semenjak diumumkan mulai Senin (7/3/2022).
Evakuasi warga sipil diberikan Rusia dengan membuka membuka koridor kemanusiaan di beberapa daerah konflik di Ukraina.
Dikutip dari The Economic Times, Senin (8/3/2022) ratusan ribu warga sipil Ukraina yang berusaha melarikan diri ke tempat yang aman terpaksa berlindung dari tembakan Rusia yang menghantam kota-kota di bagian utara dan selatan Ukraina.
Baca juga: Penipuan di Kalsel - Pinjam Alasan ke ATM, Lelaki ini Bawa Kabur Motor Pemilik Bengkel di Banjarbaru
Baca juga: Kemenkumham Kalsel Sosialisasi Kekayaan Intelektual Terkait Perlindungan Karya Literasi
Para pejabat Ukraina menggambarkan situasi nya mirip seperti "bencana" selama upaya evakuasi warga sipil di pinggiran kota Kyiv. Selain itu, para pejabat dari kedua belah pihak juga merencanakan pembicaraan untuk ketiga kali nya pada Senin.
Satuan tugas Rusia mengatakan gencatan senjata akan dimulai Senin pagi, atau saat memasuki hari ke-12 perang dengan warga sipil dari ibu kota Kyiv dan Kharkiv.
Pengumuman itu menyusul dua upaya yang gagal untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol, di mana Komite Palang Merah Internasional memperkirakan 200.000 orang mencoba melarikan diri.
Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas kegagalan tersebut.
Gugus tugas Rusia akan melakukan gencatan senjata Senin dan membuka koridor kemanusiaan atas permintaan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rute evakuasi yang diterbitkan oleh kantor berita RIA Novosti Rusia, mengutip Kementerian Pertahanan, menunjukkan warga sipil dapat pergi ke Rusia dan Belarus. Sementara pasukan Rusia akan mengamati gencatan senjata dengan drone, kata satuan tugas itu.
Perincian evakuasi sebelumnya terjadi ketika para pejabat Ukraina mengatakan penembakan oleh pasukan Rusia meningkat di seluruh negeri.
"Alih-alih koridor kemanusiaan, mereka hanya bisa membuat koridor berdarah," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy
Terdeteksi ada 9 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di wilayah konflik Rusia dengan Ukraina.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia masih mengupayakan langkah mengevakuasi 9 WNI keluar dari Ukraina.
Saat ini sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Chernihiv, Ukraina berada dalam kondisi aman.
