DPRKPLH Tala

KalselPedia - Sampah Masih Jadi Permasalahan yang Sulit Ditangani DPRKPLH Tala

Dengan jumlah penduduk Tala saat ini sebanyak 348.966 jiwa, maka sampah per hari mencapai 139.586 kilogram atau 139 ton.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Pasukan Kuning dari Dinas PRKPLH Tala mengangkut sampah di TPS dekat RTH di Desa Atuatu, Minggu (6_2) pagi., 

Jumlah total petugas kebersihan di DPRKPLH Tala saat ini 130 orang.

Di antaranya, 27 orang, bertugas di kecamatan.

Selebihnya bertugas di Kota Pelaihari seperti di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), petugas komposting, sopir armada, pengangkut sampah, operator alat berat, penjaga kontainer sampah, pemotong rumput, penyapu jalan, dan penjaga TPA.

Kendala lainnya yakni masih kurangnya rasa tanggungjawab serta partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah.

Contohnya perilaku sembarangan saat membuang sampah seperti melemparkan kantongan berisi sampah sambil berkendara.

Akibatnya kantongan sampah berserakan di luar bak tempat pembuangan sampah (TPS).

Langkah-langkah yang dilakukan DPRKPLH Tala yakni mengedukasi masyarakat agar punya tanggungjawab turut menjaga kebersihan dan tertib membuang sampah di TPS.

Baca juga: KalselPedia - DPRKPLH Tala Sulap Botol Bekas Jadi Ruang Etalase hingga Halte

Baca juga: KalselPedia - DPRKPLH Tala Gagas Lomba Grafiti Bertema Lingkungan

Lalu, membikin bank sampah, publikasi edukasi, dan memperluas sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan bersama.

Peran aktif pemerintah desa dikatakannya juga cukup penting dalam penanganan sampah.

Saat ini ada sekitar sepuluh desa yang turut bergerak menghimpun sampah rumah tangga penduduk setempat, diangkut dan dikumpulkan ke lokasi penumpukan.

Selanjutnya, petugas kebersihan mengangkutnya ke TPA di Bakunci, Pelaihari.

Pengangkutannya dilakukan sekitar tiga atau empat hari.

Kapasitas TPA seluas 14 hektare tersebut diestimasi masih mampu bertahan hingga 10-15 tahun ke depan.

Sementara ini antara lain yang sudah berjalan cukup baik antara lain di Desa Asamasam, Kecamatan Jorong.

Bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) penghimpunan sampah dilakukan dari rumah ke rumah dan kemudian dikumpulkan di tempat penumpukan. Warga cukup membayar iuran sampah yang nilainya tak seberapa.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved