Masjid Agung Riyadussalihin Kota Barabai Hamparkan Sajadah Panjang, Tarawih Kembali Normal

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Masjid Agung Riyadussalihin di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), telah menggelar salat wajib berjemaah secara normal dengan saf yang kembali rapat.

Keputusan tersebut sejak MUI pusat menyerukan rapatkan shaf tanpa jarak lagi.

Dan, pengurus kembali menggelar sajadah panjang di masjid terbesar di Kabupaten HST, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), tersebut.

Sekretaris MUI HST yang juga Takbir Masjid Agung Riyadussalihin, yakni Khairussalim, saat dikonfirmasi, Minggu (20/3/2022),  mengatakan, dari MUI HST tak membuat edaran khusus.

“Cukup mendasarkan seruan MUI pusat yang bisa diikuti masjid-masjid lain,” katanya

Baca juga: Digerebek Usai Transaksi Sabu, Pria Balangan Ditangkap Bersama Pemilik Bandsaw di HST Kalsel

Baca juga: BMKG Rilis Prakiraan Cuaca 21 Maret 2022, Hujan Deras dan Angin Kencang Ancam Kalsel

Dijelaskan, meski sudah merapatkan saf, namun protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan.

“Jemaah salat wajib maupun salat tarawih nanti diimbau tetap pakai masker. Untuk itu, banner imbauan menaati prokes tetap kami pasang di pintu-pintu masuk masjid,” katanya.

Sebelumnya, Masjid Mujahidin di Kota Barabai juga menyatakan sudah lama merapatkan saf atas permintaan jemaah.

Ketua Majelis Tablig PD Muhammadiyah HST, Ustaz Zainudin MD, mengatakan, merapatkan saf juga akan dilakukan pada saat pelaksanaan salat tarawih Ramadhan yang akan datang.

Meski demikian, pihaknya tetap menekankan jemaah untuk tetap menaati protokol kesehatan, khususnya pemakaian masker saat berada di ruang masjid.

Baca juga: Camat Barabai di Kabupaten HST Kerahkan Lurah, Kades Hingga Ketua RT Saat Melaksanakan Vaksinasi

Baca juga: Sejumlah Pria di Banjarmasin Berjaga Depan HBI, Adang Pelantikan DPD KNPI Kalsel Dianggap Abal-abal

Pelaksanaan salat berjamaah tanpa jarak itu pun disambut gembira masyarakat Kabupten HST.

Seperti yang diungkapkan Husain Abdillah, warga Kota Barabai, dirinya berharap, semangat beribadah di masjid-masjid kembali harus dibangkitkan.

“Jangan sampai generasi muda kita asing dengan masjid,” katanya yang juga setuju bahwa prokes tetap dilaksanakan.

Diapun mengatakan, tak adil jika tempat ibadah disuruh menjaga jarak, sementara di pasar-pasar maupun mal-mal bebas berkerumun. “Padahal, orang yang salat di masjid, tentunya orang yang sudah bersuci,” pungkas dia.

(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)