Berita Banjarmasin
Gelar Rakor Teknis Long Form SP2020, BPS Harapkan Partisipasi Masyarakat
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan melaksanakan Rapat Koordinasi Teknis Long Form SP2020
Penulis: Noor Masrida | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan melaksanakan Rapat Koordinasi Teknis Long Form SP2020 Senin (23/5/2022).
Kegiatan ini dihadiri tim teknis dari Provinsi hingga Kabupaten Kota dan semua tim teknis yang ada yang mana tujuannya adalah menyampaikan informasi dari pusat tentang teknis pelaksanaan SP2020 long form.
Dikatakan M. Habibullah, S.Si, M.Si. selaku Deputi Bidang Statistik Produksi BPS-RI, khusus untuk sensus 2020 pihaknya menggunakan data dari Disdukcapil yang mana pendataan dilakukan berdasarkan nomor induk penduduk (NIK). Sehingga data penduduk yang melibatkan dua atau lebih instansi dapat tersinkronisasi satu sama lain.
"Tidak semua negara bisa melakukan hal itu, pada rapat tahunan yang diselenggarakan di tingkat Internasional, gebrakan yang dilakukan Presiden Joko Widodo ini termasuk yang mendapat pujian," jelas Habibullah.
Baca juga: BPS Berlakukan Sensus Penduduk Inovasi Baru, Pencatatan Online Secara Mandiri
Baca juga: BPS: Perekonomian Kalimantan Selatan Tumbuh 3,49 Persen
Baca juga: Soal UMP Kalsel 2022, Apindo Kalsel Perlu Menunggu Rilis BPS
"Yang mana pada upayanya berkolaborasi dengan sejumlah instansi supaya datanya terkoneksi satu sama lain," lanjutnya.
Proses penyensusan ini, di sisi lain bisa dikatakan cukup panjang hingga sampai pada tahapan sampling.
"Di tahapan tersebut, kita cocokkan lagi dengan variabel yang gunanya untuk mengestimasi jumlah kelahiran, kematian, dan lain-lain," sambungnya.
Dari sample tersebut dapat diperkirakan seberapa tingkat kematian, kelahiran, jenis kelamin, hingga pekerjaan penduduk di suatu lokal.
Harapannya, ujar Habibullah, dari kegiatan ini, informasi dari pusat terkait SP2020 Long Form dapat tersampaikan hingga tingkat daerah.
"Serta semua masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan sensus penduduk ini, karena kepentingannya tidak cuma untuk pribadi namun untuk menyeluruh," tutupnya.
Yos Rusdiansyah, SE, MM, Kepala BPS Provinsi Kalimantan Selatan, menambahkan, beberapa kondisi yang dianggap menghambat tentunya akan ditemui petugas sensus di lapangan dan hal tersebut sudah diprediksi oleh BPS untuk ditemukan solusinya.
"Beberapa penduduk yang jadi sample mungkin nanti akan kami datangi secara langsung dari rumah ke rumah, nanti diminta mengisi questionnaire, ataupun melalui aplikasi di android," ujar Yos.
Ketika nanti ditemukan kendala lainnya, maka metode pengumpulan data pun bisa melalui telpon atau si sample mengisi data lewat website.
"Jadi tetap kami upayakan seluruh sample bisa terjangkau," sambungnya.
Baca juga: BPS Kalsel Mencatat Inflasi Tertinggi terjadi di Kotabaru, Terendah di Tanjung
Lebih lanjut, ia berharap masyarakat yang terlibat sebagai sample dapat menerima petugas penyensusan dengan baik dan memberikan jawaban yang benar dan berkualitas.
Kalsel di sisi lain, mendapatkan jatah 100 ribu lebih sample per 1 juta penduduk, angka yang dinilai cukup besar perannya untuk penyensusan kali ini.
Dalam kegiatan ini, turut hadir pula Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar.
(Banjarmasinpost.co.id/noor masrida)
