Berita Kaltara

Anak di Bawah Umur Diduga Dicabuli Oknum TNI di Tarakan, Terkuak Setelah Kakak Korban Melapor

Pelajar SMP diduga jadi korbn pencabulan oknum anggota TNI di Tarakan Kaltara, ketahuan setelah kakak korban melapor ke polisi.

Editor: Eka Dinayanti
net
ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TARAKAN – Adalah W, seorang gadis di bawah umur yang baru berusia 13 tahun, kini kehilangan masa depannya.

W, gadis yang berdomisili di Nunukan, datang ke Tarakan untuk bertemu sang kakak, dan diduga menjadi korban pencabulan seorang oknum anggota TNI.

Kekerasan seksual yang menimpa gadis malang ini diperkirakan terjadi pada 27 April 2022 lalu.

Kejadian ini terbongkar setelah F, kakak W atau kakak korban berani melaporkan ke pihak kepolisian pada 9 Mei 2022 lalu.

Berdasarkan penuturan F, kakak korban, sang adik yang masih duduk di bangku SMP hanya datang ke Tarakan untuk berlibur.

Karena F saat ini bekerja di Tarakan.

Pascakejadian, ia belum mengetahui apa yang terjadi pada adiknya.

Baca juga: Si Jago Merah Mengamuk di Tarakan Kaltara, Satu Rumah Ludes Terbakar

Baca juga: Aset Oknum Polisi Berpangkat Briptu Mencapai Miliaran Rupiah, Kini Ditahan di Polda Kaltara

Bahkan sempat pulang berlebaran ke Nunukan, di kediaman kedua orangtuanya pada 29 April 2022.

“Adek saya setelah kejadian sempat pulang ke Nunukan, tanggal 29 April 2022 kemarin. Ditahu sama keluarga pas di Nunukan. Tapi awalnya, pas di Nunukan itu saya saja yang tahu, karena saya juga belum berani untuk cerita ke orangtua atau keluarga,” ungkap F kepada awak media.

Setelah ia kembali ke Tarakan, barulah memberanikan diri melaporkan ke pihak kepolisian.

“Pas sudah sampai Tarakan, sudah saya bikin laporan ke kepolisian, baru saya kasih tahu orangtua saya,” ujar F.

Informasi yang diterima awak media berdasarkan penuturan kakak korban, oknum prajurit TNI tersebut bertugas di Batalyon 613 Raja Alam Kota Tarakan.

Awak media mencoba melakukan upaya konfirmasi kepada pihak Batalyon.

Kepada awak media, Komandan Batalyon 613 Raja Alam, Letkol Inf Priyo Handoyo, melalui Wadanyon, Kapten Inf Mahfudz mengungkapkan terkait kasus tersebut, jika benar melibatkan anggotanya pihaknya tidak akan menutupi persoalan tersebut.

“Kami mewakili satuan menyampaikan informasi berkembang di luar. Bahwa terkait dengan kasus yang ada, satuan tidak akan menutupi permasalahan tersebut,” tegas Wadanyon, Kapten Inf Mahfudz.

Sumber: Tribun kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved