Ekonomi dan Bisnis
Pantau Harga Daging, TPId Kalsel Temukan Harga Daging Sapi Masih Tinggi
Ditengah serangan PMK, TPID Kalsel menemukan harga daging sapi di pasaran masih tinggi. Perkilograam, dijual Rp 150 ribu
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Setelah pasokan sapi dari luar Kalsel di setop, maka Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel yang termasuk dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) rajin melakukan menitoring harga daging sapi di pasar.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, Jumat (27/5/2022) menjelaskan dari pantauan dirinya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) ke beberapa pasar termasuk di Pasar Martapura dan Banjarbaru harga daging sapi masih mahal.
Diketahui, pada pemantauan tersebut, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, Birhasani, didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalsel, Imam Subarkah, dan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Kopperindag) Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati.
Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, berujar, dari hasil pantauan diketahui ada beberapa bahan pokok yang harganya tetap tinggi pascalebaran Idulfitri, yaitu daging sapi.
Baca juga: Harga Daging Sapi Melonjak, Pedagang Pentol di Banjarbaru Siasati dengan Daging Ayam
Baca juga: Tiga Ekor Sapi Mati, Begini Penjelasan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar
Baca juga: Pasar Hewan di Tanahlaut Kembali Dibuka Terbatas, Sapi dari Luar Belum Boleh Masuk
"Saat ini daging sapi kualitas terbaik harganya Rp145.000,00 sampai Rp150.000,00/kg, padahal sebelum lebaran harganya hanya Rp135.000,00, begitu pula terjadi kenaikan pada jenis kualitas daging sapi lainnya,"katanya.
Menurutnya, kenaikan harga daging sapi terjadi akibat kurangnya pasokan sapi ke daerah Kalsel, karena adanya serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa daerah, khususnya Jawa Timur yang biasa memasok sapi ke Kalsel.
"Situasi ini, mendorong terjadinya kenaikan harga. Harga ayam ras juga ada mengalami kenaikan meski tidak signifikan, dikarenakan terjadinya kenaikan biaya transportasi," kata Birhasani.
Selanjutnya, bawang merah sudah mengalami penurunan harga, sedangkan bahan pokok lainnya masih terbilang stabil.
"Kondisi ketersediaan minyak goreng saat ini berlimpah, harganya pun sudah terjadi penurunan dan tidak ada kelangkaan," kata Birhasani. (Banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/TPId-Kalsel-saat-turun-ke-Pasar-Martapura.jpg)