PPDB 2022

PPDB 2022 - Dua Sekolah Dasar di Kabupaten Tanahlaut Minim Murid, Disdikbud Pertimbangkan Regrouping

Banyaknya sekolah dasar yang minim siswa baru di jadi pertimbangan Disdikbud melakukan regrouping.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
KANTOR DISDIKBUD Tanah Laut di kawasan Jalan Datu Insad 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pesatnya tumbuhkembang lembaga pendidikan nonformal di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kian mempermudah masyarakat memilih tempat belajar bagi sang anak.

Di sisi lain juga turut berimbas terhadap eksistensi sekolah formal.

Di beberapa sekolah formal, jumlah peserta didik (murid/siswa) kian menyusut karena kalang bersaing.

Hal ini juga dipicu oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap sekolah yang menyajikan porsi tinggi pada pelajaran agama.

Data dihimpun banjarmasinpost.co.id, Selasa (28/6/2022), menyusutnya jumlah murid tak cuma terjadi di perdesaan.

Baca juga: Panitia PPDB SMKN 1 Martapura Bantu Peserta yang Kesulitan Daftar Secara Online

Kondisi serupa juga terjadi di wilayah kota (Pelaihari).

Di SDN 5 Angsau misalnya yang diapit dua pondok pesantren ternama, sejak beberapa tahun lalu mulai mengalami kekurangan murid.

Pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini (2022), hanya mendapat belasan orang murid baru.

Karena itu pihak sekolah setempat tetap membuka diri hingga dimulainya tahun ajaran baru meski masa pendaftaran telah berakhir.

Namun dibanding PPDB tahun lalu, jumlah murid baru yang didapatkan tahun ini lebih banyak.

SDN 5 Angsau juga baru saja terpilih sebagai salah satu sekolah penggerak merdeka belajar sehingga diperkirakan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Kondisi serupa juga terjadi di beberapa sekolah dasar negeri lainnya, seperti di wilayah Kecamatan Bumimakmur.

Bahkan di Kecamatan Jorong ada sekolah menengah pertama negeri yang hanya mendapat lima orang murid baru.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tala Zainal Abidin mengakui memang ada sejumlah sekolah yang kekurangan murid.

Pihaknya masih mencermati dan mengevaluasi kondisi tersebut.

Baca juga: Pemancar Internet Sekolah Disambar Petir, PPDB di SMAN 1 Tabukan Gunakan Hp Sebagai Modem

"Jika memang terus menyusut jumlah muridnya, tentu penggabungan atau regrouping menjadi alternatif yang dimungkinkan dilakukan," ucapnya.

Saat ini pihaknya juga masih sedang menghimpun data hasil pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun pelajaran 2022/2023 saat ini.

"Datanya masih disusun oleh bawahan saya. Jadi, sementara saat ini belum terlihat data riilnya sekolah mana saja yang minim murid," sebut Zainal.

Lebih lanjut ia menuturkan ada dua sekolah dasar yang sedang dipertimbangkan untuk dilebur atau digabung.

"Ada dua SDN di wilayah Kecamatan Bumimakmur yang rencananya akan kami lebur. Namun kami masih melihat dulu hasil PPDB-nya," tandasnya.

Ia mengatakan banyak aspek yang mesti dipertimbangkan untuk melebur sekolah.

Tak sekadar pertimbangan efektivitas dan efisiensi anggaran operasional, namun juga menyangkut karier pegawai.

"Tentu kita harus memikirkan memindah kepala salah satu kepala sekolah, juga sebagian gurunya. Ini juga mesti dicarikan solusinya yang tepat," kata Zainal.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved