Berita Banjarmasin
Tim Basarnas Banjarmasin Gelar Operasi Pencarian Korban KM Teman Niaga yang Tenggelam
Tim Basarnas Banjarmasin melakukan pencarian 11 orang korban KM Teman Niaga yang tenggelam di Selat Makassar.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Upaya pencarian terhadap korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Teman Niaga dilakukan oleh Basarnas Banjarmasin.
Kapal tipe Bulk Carrier bermuatan semen ini tenggelam di sekitar Selat Makassar dan membawa 15 orang.
Rute kapal nahas ini adalah dari Kabupaten Kotabaru (Tarjun), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), menuju Waikelo dan dijadwalkan singgah di Biringkasi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Banjarmasin, Al Amrad, menerangkan, pihaknya mendapatkan informasi saat Jumat (26/8/2022) dari agen kapal.
Baca juga: Diselamatkan KM Dharma Ferry 3, Empat ABK Ini Terapung di Atas Sekoci Terbalik di Selat Makassar
Baca juga: Ayah 5 Kali Nodai Anak Kandung Berusia 15 Tahun Ditahan Polsek Liang Anggang Banjarbaru
Dikatakan, saat Kamis (25/8), sebanyak empat orang korban ditemukan selamat Kapal Dharma Ferry 3 yang sedang berlayar dari Parepare menuju Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel.
Pada koordinat 04° 07‘ 44” S 117° 13’ 117” E, kru Kapal Dharma Ferry 3 dan melihat ada empat orang yang berada di atas skoci dengan kondisi terbalik milik kapal KM Teman Niaga.
"Kemudian, korban dievakuasi ke atas Kapal Dharma Ferry 3 dan dibawa ke Pelabuhan Samudra Batulicin Kabupaten Tanbu. Selanjutnya, dievakuasi ke Rumah Sakit Marina Permata Batulicin," ujar Al Amrad.
Dia menambahkan, berdasarkan informasi dari seorang korban selamat, yakni Muhdi Mufazan, bahwa saat Senin (22/8) sekitar pukul 22.00 Wita kapal tersebut tenggelam.
Baca juga: Rumah Ambles di Kelayan B Kota Banjarmasin, Penghuni Hanya Sempat Selamatkan Laptop
Baca juga: Terlibat Balap Liar di Kawasan Rantau Baru, Ratusan Pengendara Motor Digiring Ke Mapolres Tapin
"Tenggelam diakibatkan cuaca buruk dengan dengan jarak 96 NM Heading 123° menuju Biringkasi dengan kecepatan kurang lebih 6 knot," katanya.
Ada sekitar 11 orang korban yang masih belum ditemukan, sehingga pihaknya pun masih melakukan proses pencarian.
"Kapal Negara SAR Laksmana 241 dpkerahkan untuk melakukan proses pencarian terhadap 11 orang korban yang masih belum diketemukan, penyisiran dilakukan sejauh 85 NM di sekitar lokasi penemuan korban," jelasnya.
Proses pencarian ternyata tidak mudah. Pasalnya, gelombang lumayan tinggi. Dan hal ini disampaikan oleh Jahrudin, nakhoda KN SAR Laksmana 241.
Baca juga: Tepergok Warga Gasak Radio Orari Dalam Mobil, Pemuda 19 Tahun di Tapin Diserahkan ke Polisi
Baca juga: Nasib Kakek 70 Tahun di Desa Jambu Baru Batola Misterius, Warga Lakukan Ritual Bagandang Nyiru
"Saat proses pencarian, kendalanya adalah gelombang yang lumayan tinggi, yaitu sekitar 1,5 sampai 2 meter. Akan tetapi itu tidak mengendurkan proses pencarian kami. Kami terus melakukan penyisiran dengan mengacu kepada SAR MAP Prediction, yaitu aplikasi yang dapat memperkirakan keberadaan atau arah pergerakan si korban dengan memperhitungkan angin serta gelombang," kata Jahrudin
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)
