Berlian Heksagonal

Misteri Asal Usul Berlian Heksagonal, Ditemukan Pada 4 Meteorit di Afrika

Para ahli tengah melakukan penelitian mengenai penemuan berlian heksagonal yang ditemukan di 4 Meteorit di barat laut Afrik

Editor: Irfani Rahman
LAURENT FIEVET / AFP
Ilustrasi berlian. Berlian heksagonal saat ini jadi penelitian karena berbeda dari berlian yang biasa ada di bumi. Berlian helsagonal ditemukanpada 4 meteorit di barat laut Afrika 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penemuan berlian heksagonal saat ini masih menjadi penelitian para ahli. Pasalnya asal usul berlian heksagonal ini berbeda dari penemuan berlian yang dari bumi.

Selain itu berlian heksagonal ini juga ditemukan pada 4 meteorit di barat laut Afrika.

Mungkinkan berlian heksagonal ini dari planet lain. Para ahli pun masih melakukan penelitian

Diketahui tim peneliti menemukan berlian heksagonal. Berlian itu disebut misterius karena tidak terbentuk secara alami di Bumi melainkan ditemukan di empat meteorit di barat laut Afrika.

"Temuan yang sangat menakjubkan karena ada beberapa orang di lapangan yang meragukan apakah materi ini benar-benar ada," kata Alan Salek dari RMIT University, Melbourne, Australia yang meurpakan bagian tim penemu berlian.

Baca juga: Teknologi Bongkar Penyebab Kematian Dua Mumi Pria Berusia 1.000 Tahun, Dipukul Hingga Tewas

Baca juga: Bolehkah Perempuan Ikut Shalat Jenazah? Ustadz Abdul Somad Jelaskan Sifat Kaum Hawa yang Susah Lupa

Dikutip dari New Scientist, Selasa (13/9/2022) berlian heksagonal sebenarnya seperti berlian biasa yang terbuat dari karbon. Akan tetapi atomnya tersusun dalam struktur heksagonal, bukan kubik.

Berlian heksagonal atau yang dikenal sebagai lonsdaleite pertama kali dilaporkan ditemukan dalam meteorit di Amerika Serikat dan India pada 1960-an.

Namun kristal yang ditemukan pada saat itu sangat kecil, hanya berukuran nanometer. Sehingga sulit untuk memastikan apakah itu benar-benar berlian heksagonal.

Untuk menemukan kristal yang lebih besar yang menunjukkan bahwa itu merupakan berlian heksagonal, peneliti kemudian menggunakan mikroskop elektron yang kuat untuk mengintip 18 sampel meteorit. Satu dari Australia dan sisanya dari Afrika barat laut.

Hasilnya peneliti menemukan berlian heksagonal di empat meterorit Afrika.

Beberapa kristal berukuran hingga satu mikrometer atau sekitar 1000 kali lebih besar dari penemuan sebelumnya.

Ini memungkinkan tim untuk mengkonfirmasi struktur heksagonal yang tak biasa.

"Ini adalah penemuan (berlian heksagonal) penting karena sekarang kita memiliki kristal yang lebih besar, kita bisa mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana mereka terbentuk dan mungkin meniru proses itu di lab," kata Salek.

Baca juga: Tak Ada Nyamuk di Negara Ini, Ternyata 3 Hal Ini Penyebab

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Bayi Terbakar di Tumpukan Sampah, Berawal Anak-anak Korek Sampah

Berdasarkan komposisi kimia meteorit yang membawa berlian ini ke Bumi, berlian heksagonal misterius ini tampaknya telah terbentuk di dalam planet kerdil.

Analisis tim menunjukkan kristal diciptakan oleh reaksi antara grafit dan cairan supercritical hidrogen, metana, oksigen, dan bahan kimia belerang yang mungkin terbentuk ketika sebuah asteroid menabrak planet kerdil dan pecah yang akhirnya jatuh ke Bumi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved