Berita Bisnis
Melambungnya Harga Beras Berkontribusi Besar Terhadap Inflasi dan Garis Kemiskinan
komoditas beras lokal dan unggul memang berkontribusi besar dalam inflasi dan juga dalam menyusun Garis Kemiskinan.
Penulis: Noorhidayat | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Melambungnya harga beras lokal akibat gagal panen di beberapa daerah pemasok beras di Kalimantan Selatan (Kalsel), tentu membuat perekonomian masyarakat menengah ke bawah bergejolak.
Pasalnya, mayoritas masyarakat Kalsel hanya terbiasa memakan nasi dari beras lokal.
Hanya sedikit yang terbiasa menggunakan jenis beras unggul atau yang biasa disebut beras jawa oleh masyarakat Kalsel.
Lantas bagaimana pendapat Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel mengenai harga komoditas beras lokal ketika melambung tinggi, apakah bakal berpengaruh besar terhadap inflasi di Kalsel?
Baca juga: Pasokan Beras Lokal di Kalsel Mulai Berkurang, Pedagang Datangkan dari Jawa dan Sulawesi
Baca juga: Pelaku Usaha Kuliner di Banjarmasin H Ali Pilih Naikkan Harga Jual dari pada Ganti Jenis Beras
Menurut Kepala BPS Provinsi Kalimantan Selatan, Yos Rusdiansyah, komoditas beras lokal dan unggul memang berkontribusi besar dalam inflasi dan juga dalam menyusun Garis Kemiskinan.
"Maka bila harga beras bergerak naik tentunya inflasi dan garis kemiskinan ikut naik dengan asumsi harga lainnya tetap," jelasnya, Jumat (30/9/2022).
Rusdianyah menyampaikan, oleh karenanya pasokan dan konsumsi beras sudah sepatutnya dipantau agar ketersediaan pangan dan kendali harga memberikan manfaat bagi petani dan konsumen.
Lebih lanjut, menjaga ketersediaan beras disebutkannya sangat strategis.
Misalnya seperti yang terjadi saat ini yakni kegagalan panen
"Maka dukungan stakeholders dengan berbagai program dan kebijakannya sangat diperlukan, untuk melindungi masyarakat dalam produksi dan konsumsi," tuturnya.
Mengingat, secara catatan statistik petani Kalsel sudah sejak lama menanam beras lokal.
"Sekitar 90 persen beras lokal ditanam di Kabupaten Banjar dan Batola, sementara 70 persen beras lokal ditanam di kabupaten lainnya yang ada di wilayah Kalsel," terangnya.
Jadi menurutnya lagi, kekuatan beras lokal memang sangat dominan di Kalsel.
Rusdiansyah menyebutkan, ada beberapa keuntungan dengan tersedianya beras lokal.
Baca juga: Inflasi di Kalsel Diprediksi Bisa Sampai 5 Persen, Imbas Kenaikan Harga BBM
Baca juga: Harga Kambing Paling Murah Rp 3 Juta di Liangangang Kota Banjarbaru
Pertama, untuk konsumsi sendiri karena rasa dan selera yang cocok dengan masyarakat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Tumpukan-karung-beras-di-gudang-pedagang-beras-di-Pasar-Beras.jpg)