Ekonomi dan Bisnis
Pengembang Perumahan Sambut Gembira Banjarbaru sebagai Ibu Kota Kalsel
Pengurus dan anggota DPD REI Kalsel senang ibu kota provinsi ke Banjarbaru karena bisa meningkatkan usaha sektor perumahan, lahan tersedia cukup luas.
Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Ibu Kota Provinsi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah pindah dari Bnjarmasin ke Banjarbaru.
Atas perkembangan tersebut, dimungkinkan berdampak pada penjualan perumahan di Banjarbaru maupun Banjarmasin.
Bisa terjadi pula peningkatan harga lahan di Banjarbaru dan pembangunan perumahan juga bakal semakin pesat.
Ketua DPD REI Kalsel, H Ahyat Sarbini, tak menampik berbagai kemungkinan tersebut. Apalagi Banjarbaru punya keunggulan dari sisi kondisi tanah dan potensi harga yang cepat naik.
Baca juga: Segera Daftar, Lowongan Kerja pada PT JPT Adit Jaya Mandiri
Baca juga: VIDEO Pusat Perbelanjaan Murakata Barabai Kabupaten HST Merana, Banyak Pedagang Tinggalkan Toko
"Banjarbaru menjadi Ibu Kota Kalsel, itu sangat menggembirakan para pengembang. Terlebih, pengembang di Kalsel sekitar 50 persen lokasinya di Kota Banjarbaru dan Kota Martapura," ujar Ahyat.
Jadi dari segi properti sangat bagus, sebab struktur tanah di Banjarbaru itu keras, sehingga cocok untuk konstruksi bangunan yang bertingkat.
Dia akui bahwa lahan di Banjarbaru memang primadona. Kawasan yang masih tersedia untuk perumahan juga cukup luas. Harga tanahnya juga cenderung cepat naik.
Tinggal bagaimana pemerintah mengatur tata lokasi untuk perumahan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) yang mendapa subsidi.
Baca juga: Sopir Truk Nekat Terobos Area Longsor Satui, Petugas Satlantas Polres Tanbu Kalsel Beri Tilang
Baca juga: Raup Ratusan Ribu Per Hari, Begini Cerita Penjual Alat Pancing di Mandastana Batola
Adapun target 7 ribu-an rumah terus dibangun dan menjelang akhir tahun ini kuota rumah subsidi akan habis.
Perpindahan Ibu Kota Kalsel, bagi Ahyat, tidak akan memengaruhi Banjarmasin yang merupakan sentral distribusi barang di Kalsel atau kota perdagangan.
(Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)
