Kampusiana

Kenalkan Seni Kuda Lumping ke Masyarakat, Mahasiswa FKIP ULM Tampil di Depan Warga Mandastana Batola

Dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKB) Bina Desa FKIP  (ULM) menggelar Kesenian Kuda Lumping Wahyu Budoyo di Mandastana

Penulis: Noor Masrida | Editor: Hari Widodo
Muhammad Akmal untuk Bpost
Mahasiswa FKIP ULM menampilkan Kesenian kuda lumping di Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola, Rabu (26/10/2022) malam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bina Desa FKIP  (ULM) menggelar Kesenian Kuda Lumping Wahyu Budoyo, Rabu (26/10/2022) malam di Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan.

Program MBKM Bina Desa dari FKIP ULM ini menuntut mahasiswa terjun langsung ke lapangan khususnya mencari permasalahan yang ada di desa untuk di dicari solusinya dan dikembangkan agar menjadi objek atau icon di desa tersebut.

Adapun mahasiswa yang mengadakan kegiatan ini berasal dari kelompok 11 MBKM Bina Desa FKIP ULM yang beranggotakan 10 orang dan mengambil topik Kesenian dan Kebudayaan.

Bukan tanpa alasan, kesenian kuda lumping yang dipilih untuk diperkenalkan hingga diharapkan mampu diberdayakan melalui program MBKM ini.

Baca juga: Tidak Semua Perguruan Tinggi di Kalimantan Jalankan MBKM, LLDIKTI : Sempat Disorot Kemendikbudrestek

Baca juga: 190 Mahasiswa FKIP ULM Dilepas dalam Program Bina Desa di Batola

Baca juga: Tim PKM Prodi Pendidikan Komputer FKIP ULM Gelar Workshop Canva di Barabai, Sasar Guru-guru SMP

"Kami melihat Kesenian Kuda Lumping ini jarang ada di Kalimantan dan anak anak muda pun enggan untuk melestarikannya maka dari itu kami berusaha melakukan branding pada paguyuban Kesenian ini di desa ini," ucap Muhammad Akmal, ketua kelompok 11.

Program MBKM Bina Desa FKIP ULM ini sendiri berlangsung selama 2 bulan ke belakang dan puncaknya ditutup dengan gelaran kesenian kuda lumping.

"Tujuan dari pagelaran ini ialah membuktikan keberhasilan mahasiswa yang sedang melaksanakan Bina Desa di desa ini untuk melestarikan dan memperkenalkan Kesenian Kuda Lumping Wahyu Budoyo kemasyarakat Luar khususnya daerah Banjarmasin," lanjut Akmal.
   
Karena tidak dipungkiri, salah satu cara agar Seni dan Budaya tetap berkelanjutan dengan cara membuat pagelaran yang akan menimbulkan ketertarikan dan kecintaan masyarakat terhadap Budayanya itu sendiri.

Di samping itu, pertunjukan Kuda Lumping ini, ujar Akmal, juga salah satu bentuk keberhasilan mahasiswa yang telah melakukan pembinaan dan branding kepada paguyuban Kesenian Kuda Lumping Wahyu Budoyo di Desa Karang Indah.

"Kami juga sangat senang, adanya pagelaran inipun membuat pihak desa merasa bangga karena sudah membuat Desa Karang Indah dikenal masyarakat luas dari kesenian Kuda Lumpingnya," tambahnya.

Tak hanya itu, pihak Paguyuban Kesenian Kuda Lumping Wahyu Budoyopun mengungkapkan rasa senang dan ucapan terima kasih kepada mahasiswa kelompok 11 MBKM Bina Desa FKIP ULM yang telah melakukan pembinaan Kuda Lumping.

Baca juga: Gelar KPM di Batola, Prodi Pendidikan IPS FKIP ULM Latih Guru di Batola Mengayam Purun

Sebagai hasil akhir, kelompok ini juga telah membuatkan Branding serta akun Media Sosial berupa Instagram, Facebook, Tiktok, YouTube untuk mereka.

Diharapkan, anggota Paguyuban kelak bisa melakukan manajemen pengelolaan Kelompok Kesenian kuda Lumping yang membuat kesenian ini lebih dikenal khalayak ramai agar tetap lestari dan meningkatkan harga pasar seta mampu menyaingi Kesenian lainnya. (Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved