Berita Tanahlaut

Petani Kandanganlama Miliiki Lumbung Pangan, Harga Jual Gabah Dipastikan Membaik Melalui Gapoktan

Kandanganlama termasuk salah satu kantong pertanaman padi di Tala, terutama di wilayah Kecamatan Panyipatan.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
DISKOMINFO TALA
Bupati Tala H Sukamta melihat dari dekat lumbung pangan masyarakat di Desa Kandanganlama, Sabtu (17_12). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Rendahnya harga jual gabah yang kadang menyelubungi kalangan petani saat musim panen menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Upaya yang dilakukan guna mengatasi hal tersebut di antaranya melalui pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).

Terkini, Pemkab Tala membangun LPM di Desa Kandanganlama, Kecamatan Panyipatan.

Sekadar diketahui, Kandanganlama juga termasuk salah satu kantong pertanaman padi di Tala, terutama di wilayah Kecamatan Panyipatan.

Baca juga: Jembatan Kian Rusak, Warga Kandanganlama Tanahlaut Rela Iuran dan Ramai-ramai Gotong-royong 

Baca juga: Dishub Tanahlaut Tegaskan Penambang di Kandanganlama Belum Ajukan Dokumen Andalalin

Data dihimpun Selasa (20/12/2022), Pemkab Tala menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 untuk membangun LPM tersebut.

LPM tersebut dikelola Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berkat Mufakat Desa Kandanganlama.

Fasilitas penunjang lainnya berupa lantai jemur, mesin pengering padi dan mesin penggilingan padi.

Peresmian LPM Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berkat Mufakat Desa Kandanganlama tersebut dilakukan oleh Bupati Tala H Sukamta, Sabtu kemarin.

Bupati membubuhkan tanda tangan pada prasasti LPM setempat.

Sukamta menegaskan pembangunan lumbung pangan dan fasilitas pendukung tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para petani Kandanganlama.

Terutama yang tergabung dalam kelompok tani.

Baca juga: Tanggapan Warga Banjarmasin Pemberlakuan Penghapusan Data Kendaraan Penunggak di 2023

Tujuan pembangunan lumbung pangan, jelas Sukamta, agar para petani nanti saat memasuki musim panen tidak lagi menjual gabah kepada pedagang perantara (tengkulak) dengan harga rendah/murah.

"Jadi nanti hasil panen para petani yang tergabung dalam kelompok tani dijual di Gapoktan dengan harga yang lebih tinggi," kata Sukamta.

Jika gabah langsung dijual kepada pengelola gapoktan, lanjut Sukamta, para petani bisa mendapatkan harga yang lebih baik dibandingkan dijual kepada para pedagang perantara.

Dirinya berharap keberadaan lumbung padi beserta fasilitas perlengkapannya tersebut dapat menampung dan membeli hasil panen petani dengan harga yang sesuai/layak.

Dengan begitu para petani setempat mendapat keuntungan yang memadai.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved