Dinsos Kalsel
Sebanyak 70 Klien Panti Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Barakat Cangkal Bacari Kalsel Siap Mandiri
Sebanyak 60 perempuan dan 10 laki-laki dilepas Panti Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Barakat Cangkal Bacari Kalsel untuk buka lapangan usaha.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sebanyak 70 klien Panti Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Barakat Cangkal Bacari Provinsi Kalimantan Selatan Angkatan ke-2 Tahun 2022 di Kota Banjarbaru mengikuti perpisahan, Selasa (27/12/2022).
Klien yang terdiri dari 60 orang perempuan dan 10 orang laki-laki mulai dilepas untuk membuka lapangan usaha sendiri di daerah asalnya.
Panti Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Barakat Cangkal Bacari Kalsel sebelumnya membekali klien dengan pelatihan keterampilan dan pendidikan karakter kepada klien selama enam bulan masa pendidikan.
Tal ketinggalan juga saat perpisahan, klien diberikan peralatan dan perlengkapan untuk membuka usahanya sendiri.
Klien panti memamerkan bakat mereka mulai dari menari, merias, memasak, hingga menyanyi di hadapan tamu kegiatan perpisahan.
Kepala Panti Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Barakat Cangkal Bacari Kalsel, Hj Fathul Jannah, mengatakan, tujuan pelatihan membentuk Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPPKS). Khususnya, Tuna Sosial yang mandiri dan berkepribadian.
Mandiri dalam arti mampu memenuhi kebutuhan nya dan mampu melaksanakan tugas-tugas kehidupan sebagai makhluk Individu dan makhluk sosial.
Berkepribadian dalam arti mampu bersikap dan bertingkah laku yang sesuai dengan tuntutan lingkungan masyarakat di manapun berada.
"Mereka tidak hanya diberikan keterampilan kerja, tetapi juga diberikan bimbingan fisik mental spiritual keagamaan, bimbingan sosial dan bimbingan keterampilan lainnya," katanya.
Bimbingan agam ujar Hj Fathul Jannah dimulai sejak Juli lalu dengan pemberian keterampilan agama yakni baca tulis Al Qur'an, pendidikan agama, Salat Subuh berjamaah, Salat Magrib dan Isya berjemaah dan kesenian rebana.
Bimbingan mental sosial berupa materi bimbingan kedisiplinan, bimbingan kepribadian, bimbingan sosial kemandirian, bimbingan psikologi dan bimbingan psikososial.
Sementara pada bimbingan keterampilan terdiri dari keterampilan inti dan keterampilan tambahan. Keterampilan inti yaitu tata busana, keterampilan tata rias, keterampilan tata boga dan bengkel motor.
Sedangkan keterampilan tambahan berupa home industi sasirangan, seni musik, kewirausahaan, keterampilan payet/ airguci aksesoris manik.
Selain itu, keterampilan komputer, home industri kain perca, bordir, seni tari, vokal dan juga dilaksanakan kegiatan Praktek Belajar Kerja (PBK).
Klien, ujar Hj Fathul Jannah, berasal dari Banjarmasin 1 orang, Kabupaten Banjar 6 orang klien, Kabupaten Barito Kuala (batola) 3 orang klien, Kabupaten Tapin 9 orang klien, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) 5 orang klien.
Kemudian, dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) 10 orang klien, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) 1 orang Klien, Kabupaten Balangan 11 klien, Kabupaten Tabalong 9 klien
Selanjutnya, dari Kabupaten Tanah Laut (tala) 3 orang klien, Kabupaten Tanah Bumbu (tanbu) 5 orang klien dan Kabupaten Kotabaru 7 orang klien.
Selama empat bulan klien mendapatkan pelatihan di dalam panti, dan selama dua bulan melakukan magang atau Praktek Belajar Kerja (PBK) di perusahaan dan tempat usaha.
Mulai dari penjahit wanita Hj Iti, Bakumpul Taylor, Penjahit Mahkota, Rusni Busana Gemilang Busana, Lidya Busana. Pada jurusan tata rias magang di LPK Dian Salon.
Jurusan tata boga di Catering Yetty, Catering Melati dan Wulandari Catring. Sedangkan jurusan bengkel motor magang di Lintang Motor.
Klien yang akan pulang juga mendapatkan peralatan dan perlengkapan untuk membuka usaha sendiri di rumahnya masing-masing.
Jurusan tata boga misalnya dapat perlengkapan usaha masakan. Jurusan bengkel dapat perlengkapan service motor, jurusan tata busana dapat mesin jahit dan mesin obras dan kelengkapan menjahit lainnya.
Jurusan tata rias mendapatkan perlengkapan salon, steamer, cuci rambut, hingga spanduk usaha untuk setiap jurusan.
"Setelah kita lepas dari pendidikan di sini, setahun kemudian kita ada singkronisasi berupa monitoring dan evaluasi, apakah mereka sudah mandiri atau bekerja ikut orang lain, jika mereka mandiri maka akan kami berikan bimbingan lanjutan lagi dan akan kita bantu memajukan usahanya dengan bantuan berupa barang," papar Hj Fathul Jannah.
Sementara itu, hasil rekapitulasi juara angkatan ke-2, yakni untuk jurusan tata boga diraih oleh Misnawati juara 1 dari Kabupaten HSU, Mariana juara 2 dari Kabupaten Balangan, Silvia juara 3 dari Kabupaten HSU.
Dari jurusan tata rias ada Maya Aprilia juara 1 dari Kabupaten Tanah Laut, Putri Veronica juara 2 dari Kabupaten HSU, Ernawati juara 3 dari Kabupaten Balangan
Jurusan tata busana ada Nur Iklema juara 1 dari Kabupaten Tapin, Rahimah juara 2 dari Kabupaten Balangan, Dewi Edawati juara 3 dari Kabupaten Kotabaru.
Dari jurusan busana ada Mardiyah Hayati juara 1 dari Kabupaten Tapin, Zahratun Mahbubah juara 2 dari Kabupaten Tabalong, Siti Aisyah juara 3 dari Kabupaten Tapin.
Dari jurusan tata busana ada Nisa Aina Histi juara 1 dari Kabupaten Tabalong, Siti Fatimah juara 2 dari Kabupaten Kotabaru, Hildawati juara 3 dari Kabupaten Banjar.
Juara jurusan tata busana kelas 2 ada Kamariah juara 1 dari Kabupaten Banjar, Nurul Hidayah juara 2 dari Kabupaten Balangan, Rina Helwiani juara 3 dari Kabupaten Banjar.
Sementara itu, juara tingkat angkatan 2, yakni Ahmad Zaini juara terbaik untuk tata busana dari Kabupaten Balangan, Yadi terbaik dari tata boga asal Kabupaten Barito Kuala, Bagus Anggara terbaik dari bengkel motor asal Kabupaten Tabalong.
Dalam perpisahan hadir Plt Kepala Dinas Sosial diwakili Sekretaris Dinsos Kalsel, Murjani. Selain itu, turut hadir kepala dinas sosial kabupaten kota dan kepala panti di lingkungan Pemprov Kalsel.
Kali itu juga diserahkan sertifikat pegawai teladan PRSTS Barakat Cangkal Bacari Provinsi Kalimantan Selatan. (AOL/*)
