BPost Cetak
Jelang Penerimaan Mahasiswa Baru, Sekolah Data Prestasi Siswa
Para wali siswa diundang untuk mengikuti sosialisasi penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
BANJARMASINPOST.CO.ID - Dengan penuh perhatian, para orangtua siswa menyimak penjelasan Kepala SMAN 1 Banjarmasin Fery Setiawan Amadhy, Sabtu (7/1). Mereka menempati salah satu ruang sekolah di kawasan Mulawarman tersebut.
Para wali siswa diundang untuk mengikuti sosialisasi penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sosialisasi antara lain mengenai jalur masuk PTN. Ada tiga jalur yang disediakan yakni jalur prestasi, tes dan mandiri.
Jalur prestasi yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) berdasarkan nilai akademik. Jalur tes yakni Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT).
Kedua jalur ini ditangani oleh tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB). Sedangkan jalur mandiri dikelola sepenuhnya oleh PTN masing-masing.
Kepada BPost, Fery menjelaskan pihaknya baru melakukan sosialisasi kepada orangtua siswa kelas 12. Nanti pihaknya juga menggelar sosialisasi untuk siswa. Sosialisasi bisa menggandeng pihak luar, bisa juga dengan grup kurikulum atau humas. Sosialisasi akan digelar di luar jam belajar.
Setelah sosialisasi, SMAN 1 akan melakukan pemeringkatan siswa yang eligibel atau memenuhi syarat untuk mengikuti jalur prestasi. Dari sekitar 350 siswa, ada 40 persen atau 140 siswa yang akan didaftarkan mengikuti SNBP. Dari 140 siswa itu, sebanyak 99 siswa jurusan IPA dan 41 siswa IPS.
Mengenai penerimaan Program Diploma 3 (D3) di SNPMB 2023, Fery mengatakan tidak begitu berdampak terhadap siswanya. Hal ini sebagaian besar fokus masuk Strata 1 (S1).
Sedangkan D3 paling banyak di Poliban. Itu pun hanya untuk siswa yang ingin cepat bekerja. “Siswa kami sudah dipetakan oleh guru bimbingan dan konseling (BK),” ujarnya.
Mereka dipetakan untuk siap masuk PTN melalui jalur prestasi atau tanpa tes. Mengenai minat dan bakat mereka dilihat dari nilai akademik selama lima semester. Contohnya, jika ingin ke kedokteran selain nilai utamanya harus tinggi, nilai mata pelajaran pendukung seperti kimia dan biologi juga harus tinggi.
Setelah dipetakan rata-rata nilai kelas, pihak sekolah juga membuat portofolio prestasi siswa. Baik itu untuk tingkat provinsi atau nasional. “Terkait jurusan di PTN siswa yang memilih. Sekolah tidak ikut campur,” katanya.
Orangtua siswa SMAN 1 Banjarmasin, Agus mengaku, tidak mengetahui perbedaan mekanisme penerimaan PTN yang lama dengan yang baru. Sebab, anaknya merupakan anak pertama yang baru mau masuk PTN.
Meski ada aturan baru, ia optimistus anaknya bisa masuk PTN. Apalagi, nilai akademis anaknya selalu bagus. “Anak saya maunya ke Falkutas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Saya yakin anak saya bisa lolos,” katanya. (wie)
Warga Binaan Bikin KTP untuk Mencoblos |
![]() |
---|
Rumah dan Sekolah Terdampak Banjir, Murid di Kabupaten Banjar Derita Kutu Air |
![]() |
---|
Delapan Kecamatan di HSU Terendam, di HST Babinsa Bantu Bersihkan Sekolah |
![]() |
---|
Bahagianya Menjadi Guru Bila Kerjanya Hanya Mengajar |
![]() |
---|
Jadi Polwan Pertama di Kalsel Bergelar Doktor, Kompol Dese Bahas Kawasan Kumuh Banjarmasin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.