Berita Kotabaru
Kasus Campak di Kabupaten Kotabaru, Dinkes Sebut 2 Sampel Negatif dan Hasil 12 Lainnya Ditunggu
Kepala Dinkes Kabupaten Kotabaru, Erwin Simanjuntak, sebut pada 2022 ada 14 kasus campak, yaitu 2 negatif dan 12 lainnya tunggu hasil pemeriksaan.
Penulis: Herliansyah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada 2022 mencatat ada 14 suspek kasus penyakit Campak.
Dari 14 yang telah diperiksa sampel darah, dua orang sudah ada hasilnya, yakni negatif.
Sedangkan 12 kasus lainnya belum, karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium keluar.
Menurut Kepala Dinkes Kotabaru, Erwin Simanjuntak, Rabu (25/1/2023), dari total 14 kasus tersebut tidak ada penyebaran atau penambahan.
Baca juga: Mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming Bacakan Pledoi di PN Tipikor Banjarmasin
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Batasi Jumlah Retail Modern, Sisa Satu Zona yang Masih Terbuka
"Tidak berani bilang kalau tidak ada campak. Cuma, kalau dianalisis, tidak ada penambahan lagi," ujarnya.
Menurut Erwin, 14 kasus suspek tersebut tersebar di beberapa wilayah kecamatan.
Di antaranya, di Kecamatan Kelumpang Selatan, Pulaulaut Utara, Pulaulaut Sigam, dan Kecamatan Kelumpang Tengah.
Dari total jumlah kasus tersebut pada 2022, juga ada dua kasus Campak di 2023 dan kebanyakan adalah anak-anak. Namun sembuh setelah diberikan penanganan.
Baca juga: Campak Muncul di Batibati, Pemkab Tala Gencarkan Imunisasi Lengkap dan Intruksikan Ini pada Kades
Baca juga: Pasien Covid-19 Muncul Lagi di Kabupaten Tanah Laut, Menjalani Perawatan di RSUD Hadji Boejasin
"Keluarganya pun tidak ada yang kena, tapi kami tetap waspada. Kami ambil sampel darahnya dan kirim ke laboratorium kesehatan di Pusat," terangnya.
Pengiriman sampel dilakukan bertahap. Tidak langsung sekaligus dikirim. Namun, belum tahun kapan hasil sampelnya keluar.
"Karena pengirimannya (sampel) bertahap. Kalau ada kasus baru kita kirim. Itu ketika ada pasien kita curigai," sambung Erwin.
Untun tahun ini pihaknya sudah ada mengirim dua sampel suspek, tapi masih dilakukan pemeriksaan.
Sedangkan mengenai keganasan penyakit Campak, Erwin menegaskan, harus segera ditolong karena virus dan harus dikeluarkan.
Baca juga: Haul ke-18 Guru Sekumpul di Bitahan Tapin Kalsel dipadati Ribuan Jemaah
Baca juga: Dapur Umum Gang Brunai Mulai Mengolah Daging Sapi untuk Konsumsi Haul ke-18 Guru Sekumpul
"Cuma, saya pribadi sih belum pernah mendengar orang meninggal kena campak. Penularannya yang cepat," pungkas Erwin.
(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)
Hotspot Terdeteksi di Desa Sembilan Kotabaru, Personil Polsek Cek Lokasi |
![]() |
---|
JELMA 4 Trail Adventure di Gendang Timburu Kotabaru, Jadi Pemantik Hadirnya Mahingau Rocky Hills |
![]() |
---|
Sejumlah Nama Cabor Sepak Bola Porprov XII Kalsel tak Sah, Askab PSSI Kotabaru Layangkan Protes |
![]() |
---|
Dana Transfer ke Daerah, Kotabaru Tunggu Perpres |
![]() |
---|
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kotabaru Tinggi, Polisi Harapkan Peran Aktif Orang Tua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.