Puluhan Lapak di Pasar Bauntung Banjarbaru Tutup, Disdag Sebut Sejumlah Pedagang Menunggak Retribusi

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sejumlah tempat berjualan di Pasar Bauntung Banjarbaru tampak tutup, bahkan ada beberapa di antaranya yang seperti itu sejak pasar dibangun.

Informasi terhimpun, sebagian lapak yang tutup karena memang sengaja ditinggal oleh pedagangnya lantaran merasa sepi pembeli.

Karena tidak dipakai untuk berjualan, didapat informasi sejumlah pedagang menunggak bayar retribusi hingga jutaan rupiah.

Dikonfirmasi, Plh Kabid Pasar Disdag Banjarbaru, Heryfani membenarkan hal tersebut.

"Memang ada yang menunggak retribusi, jumlahnya bervariasi. Paling banyak ada lebih kurang Rp 5 Juta," katanya, Senin (29/1/2023).

Baca juga: Air Hujan Genangi Lantai Pasar Bauntung Banjarbaru, Sejumlah Pedagang Keluhkan Atap Bocor

Baca juga: Belasan Titik Atap Bocor di Pasar Bauntung Banjarbaru, Disperindag Janji Lakukan Perbaikan Tahun ini

Meski demikian Hery mengaku pihaknya saat ini masih melakukan upaya persuasif, agar para pedagang yang menunggak bisa membayar retribusi.

"Sekarang ada 50 sampai 80 tempat yang tidak dipakai berjualan. Khusus yang menunggak kami beri waktu buat mencicil," ujarnya.

Berkaitan hal itu juga Hery mengaku bakal melakukan pendataan ulang, terhadap aktivitas pedagang di Pasar Batuah.

"Nanti akan kami tanya lagi, apakah masih mau berjualan atau tidak. Bila tidak maka bisa kami gantikan dengan pedagang yang baru," ujarnya.

Sementara itu total 1.095 tempat berjualan di Pasar Bauntung Banjarbaru, terdiri dari ruko 4x8 28 unit, kios 3x6 136 unit, kios 3x3 355 unit, los kering 420 unit dan los basah 136 unit.

"Tempat-tempat itu ada pedagangnya, semuanya berasal dari Pasar Bauntung sebelumnya," jelasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)