Berita HSS
Puluhan Tahun Jalan di Desa Lungau Tak Beraspal, Wabup HSS Sebut Terkendala Status Tanggul
Terkendala status jalan yang berfungsi tanggul, puluhan tahun jalan Desa Lungau hingga kini tak pernah beraspal
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Masyarakat Sungai Kalang Desa Lungau, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mengeluhkan akses jalan di desa tersebut tak pernah mulus. Bahkan kondisi tersebut berlangsung puluhan tahun, sejak masa orde baru.
Adapun penyebabnya, karena status jalan desa tersebut berubah menjadi tanggul.
Misran, Ketua Rt 01 Desa Lungau menjelaskan, sebelum dibangun tanggul, jalan tersebut merupakan jalan desa dengan panjang sekitar 7 kilometer.
Pembangunan tanggul oleh Balai Wilayah Sungai saat itu dilakukan untuk mengatasi masalah banjir. Namun, sejak saat itu status jalannya berubah menjadi tanggul.
“Sejak saat itu, jalan di desa kami tak pernah mulus beraspal. Usulan kami agar jalan bisa mulus selalu mentok. Karena status tanggul tersebut, Pemkab HST kesulitan membantu merealisasi usulan masyarakat, karena secara aset jalan yang dijadikan tanggul ini menjadi milik Balai Sungai,”ungkap Misran.
Baca juga: Terkendala Jaringan Internet, Petugas Pantarlih di HSS Kesulitan Mengakses Aplikasi E-Coklit
Baca juga: Pencurian di Kalsel - Embat TV LED dan Laptop SMPN 1 di HSS, Pemuda Ini Diringkus di Rumah Teman
Baca juga: Terdampak Cuaca Ekstreem, Perbaikan Jembatan Putus dan Jalan Longsor di HSS Gunakan Dana Ini
Diapun berharap, pihak Pemkab maupun Pemprov Kalsel, bisa memperjuangkan asoirasi warga tersebut.
Apalagi, sebut Misran, mayoritas jalan di Kecamatan Kandangan, sudah mulus, sehingga tinggal Desa Lungau belum beraspal. Padahal, warga juga ingin mengangkut hasil pertanian, perkebunan lebih nyaman.
“Tak hanya akses pertanian dan perkebunan, jalan ini juga digunakan anak-anak ke sekolah yang naik sepeda,”tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati HSS H SYamsuri Arsyad kembali turun ke Desa Lungau untuk memantau kondisi jalan tersebut.
Wabup didampingi pihak Dinas PUPR serta dinas terkait lainnya.
Wabup pun menjelaskan, sejak dirinya duduk di DPRD HSS, sampai sekarang aspirasi masyarakat desa tersebut telah disampaikan ke Pemprov Kalsel.
“Saat itu status tanggul menjadi perdebatan. Belakangan, kami menerima informasi masyarakat, bahwa jalan desa itu sudah ada sebelum dijadikan tanggul,”katanya.
Dengan status tersebut masyarakat tak ada pilihan, jalan dijadikan tanggul sehingga fungsinya pun berubah.
Untuk itu Pemkab HSS mengusulkan agar jalan tersebut ditingkatkan sebagai akses masyarakat desa setempat.
Jalan ini, tak hanya akses ke sekolah, tapi juga akses pertanian dan perkebunan, sehingga wajar masyarakat mengusulkan.
"Kami bersama Dinas PUTR sudah mempelajari, di ALabio HSU statusnya sama, tapi bisa ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat. Demikian pula di Telaga Langsat. Pihak Balai Sungai harus memaklumi keinginan masyarakat ini,”kata Syamsuri Arsyad lagi.
Setelah peninjauan, lanjut dia akan ada Rakornis di Jakarta, dan pihaknya pun kembali sudah menyampaikan melalui Pemprov Kalsel.
“Tingga nanti membuat kesepahaman bersifat administrative, jika diaspal, mereka ikut bertanggungjawab memelihara tanggul. Harapan masyakat ini sangat besar. Pemkab HSS ingin bantu, tapi terkendala aturan dan kebijakan pemilik asset, yaitu Balai Sungai,”pungkas Wabup.
Sementara itu, pantauan banjarmasinpost.co.id, kondisi jalan di Desa Lungau tersebut masih berupa hamparan batu.
Baca juga: Kajari HSS Imbau Kades Tak Ragu Konsultasi Aspek Hukum Terkait Dana Desa dan ADD
Sebagian batu menyembul, sebagian lagi di beberapa titik sudah tertutup tanah serta rumput liar.
Terdapat pula sejumlah lubang. Penduduk setempat rata-rata Bertani padi dan berkebun palawija.
Hasil bumi diangkut menggunakan sepda motor karena sebagian jalan sempit sehingga jika dilewati mobil tak bisa berpapasan dengan mobil lain. (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)
| Lima ASN di HSS Kalsel Ini Kepergok Keluyuran Tanpa Surat Saat Jam Dinas |
|
|---|
| Pasca Motor Brebet Juga Terjadi di Kandangan HSS, Pembelian Pertalite di SPBU Masih Normal |
|
|---|
| Motor Brebet juga Terjadi di Kandangan HSS, Gina Akui Usai Mengisi BBM Jenis Pertalite |
|
|---|
| Pasca Puluhan ASN HSS Kena Razia Karena Keluyuran di Jam Kerja, Kasatpol PP: Mulai Tertib Aturan |
|
|---|
| Sejumlah ASN Baru di HSS Ini Tak Menyangka Kena Razia saat Jemput Anak di Jam Kerja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.