Heli Kapolda Jambi Jatuh

Tokoh Adat Ungkap Ada Larang Pantang yang Dilanggar saat Insiden Kapolda Jambi, tak Sembarang Orang

Lokasi mendarat darurat helikopter Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono di Bukit Tamiai, Kerinci itu wilayah yang jarang ditempuh warga biasa

Editor: Edi Nugroho
Helikopter Mendarat Darurat di Jambi
Tokoh Muara Langkap nenyebut ada yang terlewatkan itu adalah kearifan lokal masyarakat dan larang pantang dalam hutan dalam kejadian insiden heli Kapolda Jambi jatuh. 

Untuk itu, tim evakuasi seharusnya memuliakan kearifan leluhur dengan menghormati alam dan tanah sekitar yang berhutan dan berbukit.

"Secara adat seharusnya minta tolong ke kami Depati Muaro Langkap, melalui sirih sekapur," kata dia.

Sirih sekapur atau pinang ini bermakna minta izin, minta dimudahkan.

Setelah bertemu dengan penguasa wilayah adat, maka depati sebagai perantara yang meminta hajat, berkomunikasi dengan seluruh lapis mahluk hidup yang berada bukit, lokasi helikopter mendarat darurat.

"Tidak banyak, ini sebagai tanda kita menghormati alam raya seperti membawa sirih selembar, pinang. Ya selayaknya seperti sirih orang mengundang," kata Datuk Soni.

Baca juga: Empat Rombongan Kapolda Jambi Diprioritaskan untuk Dievakuasi, Polri: Karena Kondisi Kesehatan

"Kita kasihan pada petinggi yang tersandera cuaca buruk," katanya lagi.

Budayawan Jambi, Nukman menuturkan, masyarakat setempat meyakini bahwa titik jatuhnya helikopter sebagai wilayah yang jarang ditempuh orang biasa.

Ini adalah bagian dari warisan leluhur, kearifan yang turun temurun diwariskan untuk menjaga keseimbangan alam. Tentu pola kearifan dan pikiran baik itu yang harus diikuti oleh tim evakuasi. Misalnya mengikuti arah ajun pemilik wilayah, dalam hal ini Depati Muaro Langkap.

"Pola-pola ini tentu kita terjemahkan dengan baik, dan ini berbeda dengan pendekatan ilmu modern tentunya," katanya.

Tim tentu sudah memedomani pergerakan angin dari gunung ke lembah dan sebaliknya.

Tinggal sejauh mana menggabungkan dua pendekatan ini menjadi satu, pendekatan teknologi modren dan ilmu pengetahuan nenek moyang.

"Kita berdoa semoga semua diberi kekuatan dan kemudan," tutupnya.
Tim SAR yang berada di Kabupaten Merangin saat hendak mengirimkan bantuan obat-obatan dan makana ke Kapolda Jambi dan rombongan, Selasa (21/2/2023)

Proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi sebelumnya sempat dihentikan sementara, Senin (20/2/2023).

Penghentian karena terdapat kabut tebal yang datang secara tiba-tiba saat helikopter datang untuk mengevakuasi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved