Sabu Dilontarkan Pakai Gelang Karet ke Dalam Lapas Kotabaru, Pelaku dalam Pencarian Polisi

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Barang berbentuk butiran kristal diduga sabu yang coba dimasukkan dari luar Lapas Kelas IIA Kotabaru berhasil digagalkan petugas, Jumat (24/2/2023).

Lembaga pemasyarakatan itu terdapat di Jalan Brigjend H Hasan Basri No 109, Desa Semayap, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Gagalnya upaya penyelundupan barang terlarang ke dalam lingkungan Lapas berkat kerja maksimal petugas.

Padahal, upaya mengelabuhi petugas, sabu yang dilontarkan dari luar tembok Lapas oleh orang yang belum diketahui.

Baca juga: Banjir di Kalsel - Debit Sungai Manggasang Hantakan HST Sempat Naik, Perlahan Mulai Surut

Baca juga: Banjir di Kalsel - Tujuh Desa Terendam di HSS, BPBD dan Relawan Melakukan Evakuasi Sejak Subuh

Baca juga: Akibat Cuaca Ekstrem, BPBD Tapin Laporkan Data Terdampak Banjir hingga Puting Beliung

Paket sabu disembunyikan rapi dalam bungkusan yang dililit plastik, kemudian diikat dengan gelang karet sekaligus sebagai pelontar.

Kepala Lapas Kotabaru Yosef Benyamin Yembise, mengatakan, gagal masuknya barang terlarang berawal kegiatan aksi bersih-bersih warga binaan yang dipimpinnya.

"Barang ditemukan di area tembok bagian dalam Lapas," kata Yosef, Sabtu (25/2/2023).

Temuan tersebut langsung diteruskannya ke Kepala Satuan Pengamanan Lapas, Agus Ramadhani, dan kemudian dikoordinasikan dengan Satresnarkoba Polres Kotabaru untuk dilakukan pendalaman.

Baca juga: Tikungan Habaya Rantau Badauh Batola Makan Korban, Satu Avanza Masuk Parit

Baca juga: Sewa Mobil Sehari tapi Tak Kunjung Dikembalikan, Pelaku Diringkus Tim Gabungan Polres Tanbu

Namun ditegaskan Yosef pula, pihaknya tidak bertoleransi dengan segala bentuk barang terlarang yang masuk ke dalam Lapas Kotabaru.

Karenanya, kegiatan deteksi dini rutin dilakukan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban.

"Kepada masyarakat dan semua pihak saya berharap mendukung pihak Lapas bersih dari narkoba dan ancaman gangguan keamanan dan ketertiban lainnnya," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)