Banjir di Kalsel

Banjir Merendam Lahan Pertanian dan 10 Ribu Rumah di Kabupaten Banjar Kalsel

Banjir merendam ratusan hektare sawah dan 10 ribu rumah di Kabupaten Banjar, Kalsel, akibatkan petani tak bisa tanam dan warga berharap bantuan.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
CAMAT PENGARON ALIPUDIN UNTUK BPOST
Warga bertahan tinggal di lantai dua rumahnya saat banjir melanda Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (26/2/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Banjir di Kalsel. Ketinggian air yang terendam di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), berangsur turun, Minggu (26/2/2023) sore. 

Beberapa jam sebelumnya, ketinggian air mencapai 80 sentimeter. Saat sorenya menjadi 40 sentimeter. 

Warga banyak yang tidak mengungsi karena sudah terbiasa. Mereka bertahan di lantai dua rumahnya, sambil menunggu banjir surut. 

Tapi di balik wajah yang sudah terbiasa banjir, kegalauan dialami para petani. Salah satunya Sumadi.  Dia tidak bisa bercocok tanam padi karena sawahnya kebanjiran. 

"Sekarang, belum menanam padi karena banjir seperti ini," katanya kepada Banjarmasinpost.co.id.

Baca juga: Banjir di Pengaron Kabupaten Banjar Kalsel Meninggi, Warga Bertahan di Loteng

Baca juga: Bupati HSS H Achmad Fikry Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Bandang di Bukuanin

Dijelaskan dia, kalau pun bertanam, nanti ketika memang murni kemarau. "Sekitar April nanti. Itu pun kalau  tidak hujan, " imbuhnya. 

Terpisah, Camat Pengaron, Alipudin, mengatakan, untuk lahan yang terdampak banjir sekitar 100 hektare. 

"Kawasan lahan pertanian yang terdampak yakni di Desa Benteng, Lubang Baru, Lok Tunggul, Pengaron dan Mangkauk, " rincinya. 

Dijelaskan dia, petani memilih menunda tanam padi sampai kemarau tiba. 

"Harapan petani, selain tidak ada banjir, nanti kalau tanam bisa dapat bantuan benih atau bibit padi," kata Alipudin. 

Baca juga: Banjir Landa Sejumlah Kabupaten di Kalsel, Tim Evakuasi Turun Sejak Dini Hari

Baca juga: Update Dampak Cuaca Ekstrem di Tapin, 15 Rumah di Desa Rumintin Rusak Ringan Akibat Puting Beliung

Bukan hanya di Pengaron, dampak banjir meluas ke sektor pertanian ini terjadi di wilayah Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar

Menurut Camat Martapura Timur Guslan, banjir telah membuat petani kesulitan dan harus molor untuk bertani. 

"Luasan lahan pertanian kami di Martapura Timur ada sekitar 317 hektare. Tersebar di empat desa, yaitu Tambak Anyar Ilir, Tambak Anyar, Tambak Anyar Ulu dan Pematang Baru. Mayoritas petani tidak bisa menanam padi karena masih kebanjiran," bebernya. 

Karena ini adalah pengaruh sektor cuaca, maka petani masih pasrah menunggu hingga kemarau betul-betul datang. 

"Selama banjir, petani beralih mencari ikan, serta berharap ada bantuan dari pemerintah," imbuhnya. 

Baca juga: Gasak 40 Tabung LPG 3 Kg di Desa Telaga Kabupaten Tala, Pencuri Rusak Rantai dan Gembok Pangkalan

Baca juga: Diduga Kesetrum Saat Bermain Air, Bocah 9 Tahun di Martapura Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved