Tips Sehat

Waspada Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kesehatan, Dari Bisa Timbulkan Iritasi Mata hingga Kulit

Inilah bahaya Abul Vulkanik bagi kesehatan, bisa menimbulkan iritasi baik di mata hingga kulit

|
Editor: Irfani Rahman
(BPPTKG)
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY mengalami erupsi pada Sabtu 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut ini bahaya Abu Vulkanik bagi kesehatan. Dari bisa minimbulkan iritasi mata hingga kulit. Untuk itu masyarakat juga harus waspada terhadap material yang keluar dari gunung api ini.

Tentunya yang perlu adalah jangan sampai abu vulkanik ini terhirup langsung oleh pernafasan kita.

Diketahui saat ini Gunung Merapi mengalami erupsi. awan panas guguran pun telah terjadi puluhan kali sejak terjadinya erupsi pertama Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.

Saat ini abu vulkanik pun dikabarkan telah mengguyur beberapa desa di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Abu Vulkanik berbahaya untuk kesehatan karena sebagian besar partikel dan gas yang dikandungnya.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Siang Ini, Awan Panas Mulai Berguguran, Warga Dihimbau Menjauhi Daerah Bahaya

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Hujan Abu Guyur 41 Desa di 11 Kecamatan di Magelang, Berikut Daftarnya  

Mengutip Teach The Eart, partikel dan gas berbahaya dalam abu vulkanik meliputi:

- Karbon dioksida

- Sulfat (sulfur dioksida)

- Asam hidroklorik

- Asam hidroflourat

Masing-masing itu memiliki efek berbeda, tetapi serius pada kesehatan kita.

Artikel ini akan lebih lanjut membahas mengenai macam bahaya abu vulkanik untuk kesehatan manusia.

Apa saja macam bahaya abu vulkanik untuk kesehatan manusia?

Mengutip International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), bahaya abu vulkanik untuk kesehatan terdiri dari beberapa kategori, yaitu efek buruk terhadap pernapasan, iritasi mata, iritasi kulit, dan efek tidak langsung.

Iritasi pernapasan

Partikel abu vulkanik bisa sangat halus, sehingga bisa terhirup dalam ke paru-paru.

Dengan paparan yang tinggi, individu yang sehat pun akan mengalami ketidaknyamanan dada dengan peningkatan batuk dan iritasi saluran napas.

Gejala akut (jangka pendek) iritasi pernapasan yang umum terjadi karena abu vulkanik meliputi:

- Iritasi hidung, termasuk pilek

- Iritasi tenggorokan terkadang disertai batuk kering

Baca juga: Hingga Kini Gunung Merapi Keluarkan 23 Kali Awan Panas Guguran, Boyolali Juga Diguyur Hujan Abu

Baca juga: Baru Saja Gempa Guncang Jawa Timur, BMKG : Lokasi Pusat Gempa di Laut 81 Km Timur Laut Tuban

- Bernapas menjadi tidak nyaman

- Mengembangkan gejala bronkitis parah yang bertahan beberapa hari setelah terpapar abu (misalnya, batuk retas, produksi dahak, mengi, atau sesak napas). Biasanya ini terjadi pada orang yang sudah memiliki masalah para pernapasannya.

- Bagi penderita asma akan mengalami kekambuhan gejala, seperti sesak napas, mengi, dan batuk.

- Dalam keadaan yang jarang terjadi, paparan abu vulkanik halus dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit paru-paru yang serius, yaitu silikosis.

Mengutip Teach The Eart, silikosis adalah penyakit yang mengakibatkan kerusakan paru-paru dan jaringan parut. Ini dalam abu vulkanik.

Mineral yang berasosiasi dengan silikosis meliputi kuarsa, kristobalit, dan tridimit, semuanya berpotensi terkandung dalam abu vulkanik.

Iritasi mata

Bahaya abu vulkanik untuk kesehatan kita yang umum juga adalah terjadinya iritasi mata.

Ini karena serpihan pasir yang terkandung dapat menyebabkan goresan kecil pada bagian depan mata (abrasi kornea) dan konjungtivitis.

Pemakai kontak lensa khususnya perlu mewaspadai efek berbahaya ini.

Gejala umum meliputi:

- Mata terasa seolah-olah ada partikel asing di dalamnya

- Mata menjadi sakit, gatal, atau merah

- Mata belekan atau mata berair

Abrasi atau goresan kornea

- Konjungtivitis akut atau radang kantung konjungtiva yang mengelilingi bola mata karena adanya abu, yang menyebabkan kemerahan, mata terbakar, dan fotosensitifitas.

Baca juga: Gempa Baru Saja Terjadi di Sigi Sulteng, BMKG : Berkekuatan Magnitudo 3,1, Pusat Gempa di Darat  

Baca juga: Ragam Twibbon Ramadhan 2023, Akses Link Gratis dan Bagikan di Media Sosial


Iritasi kulit

Meski tidak umum, bahaya abu vulkanik juga berdampak pada kesehatan kulit.

- Ini karena dapat menyebabkan iritasi kulit bagi sebagian orang, terutama jika abu tersebut bersifat asam.

- Gejala iritasi karena efek abu vulkanik untuk kesehatan kulit meliputi:

- Kulit kemerahan dan gatal

- Infeksi sekunder akibat garukan.

Efek tidak langsung

Selain risiko kesehatan jangka pendek dan panjang, efek abu vulkanik tidak langsung juga harus kita waspadai.

Berikut beberapa efek abu vulkanik untuk kesehatan kita secara tidak langsung:

- Efek pada jalan: berkurangnya jarak pandang dari abu di udara saja dapat menyebabkan kecelakaan.

- Efek daya listrik padam: hujan abu vulkanik menyebabkan pemadaman listrik. Ini bisa berimplikasi pada kesehatan karena kurangnya pemanas atau persyaratan infrastruktur publik lain yang bergantung pada listrik.

- Efek pada persediaan air bersih: abu vulkanik dapat menyebabkan kontaminasi air atau penyumbatan dan kerusakan peralatan pasokan air. Ini bisa mengakibatkan kita mengalami kekurangan air, dehidrasi, atau masalah kebersihan.

Baca juga: Jadwal Acara TV Sabtu 11 Maret 2023, Malam Ini Pendekar 12 Rasi Bintang di RTV & Warkop di Trans 7

Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan 1 L di Alfamart & Indomaret Jumat 10 Maret 2023, Camar, Tropical Diskon

- Efek pada sanitasi (pembuangan air limbah dan sebagainya): penonaktifan sementara sistem sanitasi daerah/kota dapat menyebabkan peningkatan penyakit di daerah yang terkena dampak.

- Risiko atap runtuh: atap dapat roboh karena beratnya abu, mengakibatkan cedera atau kematian bagi mereka yang berada di bawahnya. Ada bahaya jatuh dari atap saat membersihkan abu di atap yang sudah kelebihan beban. Dalam beberapa letusan gunung berapi orang meninggal setelah jatuh dari atap saat membersihkan abu vulkan

Sumber : Kompas.com

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved