Berita Viral

Viral di TikTok, Ibu-Ibu Girang Temukan Uang Dolar Singapura Saat Beli Tas Bekas, Auto Heboh

Viral di TikTok, seorang wanita yang berhasil menemukan uang ratusan dolar Singapura kala membeli tas bekas di Pasar Jodoh Batam

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Edi Nugroho
TikTok @affra281988
Viral di TikTok, seorang wanita yang berhasil menemukan uang ratusan dolar Singapura kala membeli tas bekas di Pasar Jodoh Batam 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Viral di TikTok, seorang wanita yang berhasil menemukan uang ratusan dolar Singapura kala membeli tas bekas di Pasar Jodoh Batam

Nasib beruntung dialami seorang wanita yang berhasil menemukan uang ratusan dolar Singapura kala membeli tas bekas.

Sontak nasib wanita yang diketahui berasal dari Batam tersebut langsung membuat heboh hingga viral di media sosial TikTok.

Peristiwa ini ramai menjadi perbincangan usai diunggah oleh pengguna TikTok @affra281988, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Cek Harga Emas Batangan Hari Ini Rabu 3 Mei 2023 Mulai 0,5 Gram hingga 1 Kg, Anjlok Hingga Rp3 Ribu

Baca juga: Viral di TikTok, Wanita Selalu Tulis Tanggal Pembelian pada Barangnya, Mulai Mesin Cuci Hingga Panci

Mulanya dalam video tersebut tampak seorang wanita yang berprofesi sebagai pedagang sayur tengah membeli tas bekas di sebuah lapak sederhana beralas dan beratapkan terpal.

Menurut pengunggah video tersebut di ambil di Pasar Jodoh Batam yang terkenal dengan penjualan barang - barang seken dan harga murah.

Alangkah mengejutkannya usai memilih dan membeli tas bekas berwarna merah, ibu tersebut menemukan pecahan uang 100, 50, dan 10 dolar Singapura yang tersimpan di bagian dalam.

"Pedagang sayur ini menemukan uang dan berteriak gembira Lokasi di pasar Jodoh," tulis akun tersebut.

Setidaknya ada sekitar 1 lembar uang pecahan 100 dolar, 6 uang pecahan 50 dolar, dan 2 lembar uang pecahan 10 dolar Singapura.

Sembari memegangi uang yang ditemukannya, ibu - ibu tersebut berteriak kegirangan sehingga menarik perhatian pengujung pasar yang lainnya.

Baca juga: Murahnya Promo KFC Hari Ini Rabu 3 Mei 2023: 5 Chrispy Strips + 3 Cup Yakiniku Sauce Cuma Rp43.182

Baca juga: Rincian Promo Minyak Goreng Alfamart dan Indomaret Hari Ini Rabu 3 Mei 2023: Tropical 2L Rp 36.800

"Dapat dolar uh dapat dolar, dolar Singapur ya Allah dapat dolar,udah banyak orang milih - milih ini," teriak ibu tersebut.

Padahal tas milik ibu dimana ia menemukan uang ratusan dolar Singapura itu hanya dibelinya seharga Rp 25 ribu.

"rsk: : S3 marketing, biar makin rame,"

"Resty Setiani : Muka s mba penjual kyk nyesek banget,"

"SUCI ADTMAJA WAHAB : aq ya 2x beli karungan restand laki2 d dlm jas ny 100 dollar yg k2 dpt 50dolar sm koin2,"

"Cakra GT/ CREATIVEPS : 50 dollar brp njer,"

"DISICOB : itu rejeki ibu,"

* Sejarah Pasar Jodoh

Jika Anda ke Batam, akan mendengar kata Jodoh. Jodoh bukan kata sifat dalam pelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia. Tapi Jodoh adalah, salah satu nama daerah yang di Batam.

Jodoh di Batam merupakan salah tempat wisata Batam. Konon katanya, Jodoh salah satu pasar tertua yang menjual berbagai kebutuhan masyarakat.

Mulai dari kebutuhan sandang, pangan maupun kebutuhan tersier lainnya. Sehingga, Sei Jodoh menjadi salah satu pusat perekonomian masyarakat Kota Batam.

Mau cari apapun mulai pasar basah, pasar seken, pasar elektronik bahkan barang-barang sparepart untuk mekanik ada di daerah ini.

Lantas, bagaimanakah awal mula nama Jodoh disematkan pada daerah ini. Pasar Jodoh dulunya tepatnya sebelum tahun 1980 adalah sungai.

Tetapi sungai di pasar Jodoh bukan sungai besar melainkan perkumpulan beberapa sungai kecil dari Seraya, dan Pelita. Sebelum tahun 1980 pasar Jodoh adalah perkampungan pelantar masyarakat Batam.

Sejarah Pasar Jodoh Batam

Disebut pasar Jodoh yakni Sei Jodoh tersebut menjadi tempat perdagangan. Para pedagang dari Indragiri Hilir, Rengat dan beberapa daerah di Batam, membawa jualannya ke Sei Jodoh, tepatnya di lokasi Hotel Pasific saat ini.

Selain pedagang dari lokal, Sei Jodoh menjadi pusat pertemuan seluruh pedagang baik dari lokal dan Singapura. Di Sei Jodoh tersebut pedagang lokal menukar barang dagangan mereka dengan pedagang dari Singapura.

Pedagang lokal menukar Karet, Sagu, dan barang lainnya dengan Sembako dan elektronik yang dibawa pedagang dari Singapura.

Namun pada tahun1980 Pelantar Jodoh mengalami musibah kebakaran hebat dan mengakibatkan semua pelantar terbakar. Setelah pelantar Sei Jodoh terbakar, masyarakat kembali membangun rumah mereka.

Tujuh tahun kemudian tepatnya di tahun 1987 pasar daratan Jodoh mengalami musibah kebakaran hebat. Pada saat kebakaran, kedua kalinya Batam sudah menjadi kota Administratif dan Otorita Batam sudah mulai menggalakkan pembangunan di Kota Batam.

Tahun 1987 masyarakat Jodoh yang menjadi korban kebakaran dipindahkan pemerintah dengan memberikan kaveling ukuran 20 X 15 di blok dua, blok enam, Seraya, Pelita dan Bengkong Harapan.

Setelah masyarakat dipindahkan, Otorita Batam yang mengelola Kota Batam saat melakukan pembenahan Jodoh, mulai dari membangun pasar.

Setelah pasar Induk dibangun, Pasar Jodoh terus berkembang pesat, banyak investor masuk dan mengembangkan bisnisnya di Batam seperti PT Hitec yang saat ini berubah nama menjadi PT Satnusa Persada.

Saat ini Sei Jodoh sudah tidak ada lagi, yang ada hanya saluran drainase Induk. Inilah sedikit sejarah mengenai asal muasal nama Pasar Jodoh.

Warga Batam yang sudah menginjakkan kaki di Batam tahun 1979, Parlaungan Siregar atau Presiden Nato, menceritakan nama Jodoh itu awalnya berasal dari kegiatan di Sungai Jodoh.

"Jadi nama pasar Jodoh itu ada karena jaman dulu para pedagang men jodohkan barang mereka dengan pedagang lain, di Sei Jodoh. Orang banyak sebut barter," kata Presiden Nato.

Dia mengatakan, pedagang karet men jodohkan barangnya dengan sembako atau radio.

"Dulu masih Radio, itu elektronik pertama belum ada televisi," kata Parlauangan.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id./Danti Ayu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved