Berita Banjarmasin
Kasus Diabetes di Banjarmasin Nomor 5 se-Kalsel pada 2022, Kader Sosialisasikan Pencegahan
Kader Posbindu dikerahkan Dinkes Banjarmasin untuk menekan jumlah penderita Diabetes Melitus. Pada 2022, Banjarmasin urutan ke-5 kasus diabetes.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Penyakit diabetes di Kota Banjarmasin menjadi salah satu atensi khusus Dinas Kesehatan (Dinkes).
Berdasarkan data pada 2022, Kota Banjarmasin menempati peringkat 5 penyakit Diabetes Melitus di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Untuk menekan angka tersebut, Dinkes Banjarmasin gencar melakukan screening kepada masyarakat.
Menurut Kadinkes Banjarmasin, M Ramadhan, diabetes merupakan penyakit tidak menular, tapi sangat dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang.
"Karenanya penting sekali menjaga pola serta jangan malas untuk olahraga," ucap Kadinkes, Minggu (14/5/2023).
Baca juga: Bacok Istri dan kakak Ipar dengan Golok, Suami di Banjarmasin Diringkus Polisi di Persembunyian
Baca juga: Hilang Sejak Sabtu, Jasad Pemuda 18 Tahun Ini Ditemukan Mengapung di Sungai Martapura
Dia juga berpesan agar jangan mengonsumsi makanan penyebab diabetes secara berlebihan, serta mengurangi makanan yang manis-manis.
"Itulah pentingnya bagaimana menjaga asupan gizi. Akibat paling berbahaya bagi yang menderita diabetes, tentu penyempitan pembuluh darah, sampai nanti ketergantungan pada insulin," jelasnya.
Menyosialisasikan tentang diabetes, pihaknya mengerahkan 150 orang kader dari 67 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).
"Semakin aktif Kader Posbindu, semakin aktif posyandu, maka semakin banyak deteksi dini penyakit yang ditemukan," ungkap Ramadhan.
Di sana, para kader tak hanya menyosialisasikan pada orang dewasa, namun juga menyasar remaja dan anak-anak yang juga berpotensi terkena diabetes.
Baca juga: Kawal Penyelesaian Insiden Tongkang Hantam Rumah di Keladan Tapin, Polsek CLU Banjir Pujian
Baca juga: Ganti Untung Tongkang Hantam Rumah di Desa Keladan Tapin Rampung, Perusahaan Kucurkan Rp 5 Milyar
Baca juga: Tewas Dililit Ular Piton, Begini Kondisi Penjaga Kebun di Pengaron Kabupaten Banjar saat Ditemukan
"Karena penyakit inikan paling potensial dipengaruhi pola makan tidak sehat, minuman manis yang instan, seperti makanan cepat saji," lanjut Kadinkes.
Dirinya berharap, Posbindu di Kota Banjarmasin kembali bergairah melakukan skrining setelah selama 2 tahun tidak aktif dikarenakan Pandemi Covid-19.
“Semakin banyak penyakit yang ditemukan maka skrining itu semakin bagus, karena deteksi dini mitigasi terhadap semua penyakit kita bisa mitigasi resiko duluan," tutup Kadinkes.
(Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)
Peradi Siap Pasang Badan Bela Masyarakat Dalam Aksi 1 September di Banjarmasin |
![]() |
---|
Organda Imbau Massa Aksi Tetap Damai dan Jangan Ganggu Transportasi Barang |
![]() |
---|
Jelang Demo 1 September, Gubernur Muhidin Imbau DPRD Kalsel Layani Aspirasi Massa dengan Baik |
![]() |
---|
Gelar Festival Musik Tradisi Indonesia 2025, Banjarmasin Ingin Hidupkan Identitas Budaya Banua |
![]() |
---|
Musda dan Bimtek PAN Kalsel, Muhidin Ingatkan Kader Jaga Ucapan dan Sikap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.